Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam setiap hari. Ini efektif untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan memberi waktu istirahat dari aktivitas yang melelahkan. Menjaga pola tidur teratur juga sangat penting bagi kesehatan.
Spesialis gangguan tidur dari klinik kesehatan di Bridgewater, New Jersey Rochelle Zozula menerangkan, pola tidur berantakan atau Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS) adalah ketidakmampuan individu untuk tertidur dan bangun pada waktu yang semestinya atau ritme sirkadian. Ini disebabkan oleh gangguan insomnia kronis, aktivitas sehari-hari yang padat, hingga depresi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena kewajiban pekerjaan, seseorang penderita gangguan pola tidur berantakan terpaksa bangun lebih awal dan melawan kecenderungan ritme sirkadian alami mereka,” kata Zozula, sebagaimana ditulis Everyday Health pada 6 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola tidur berantakan yang berlangsung dalam waktu lama, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Beberapa sumber menyatakan empat penyakit ini berpotensi muncul akibat pola tidur berantakan:
- Obesitas
Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris melaporkan, orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari 7-8 jam dalam sehari cenderung berat badannya bertambah secara drastis. Ini terjadi karena kurang tidur mengurangi kadar leptin, bahan kimia yang membuat tubuh Anda merasa kenyang dan meningkatkan kadar ghrelin, yakni hormon perangsang rasa lapar.
- Diabetes
Penelitian pada 2012 menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam berpotensi peningkatan risiko terkena diabetes. Dalam kondisi kurang tidur tubuh tidak mampu memproduksi insulin secara optimal sehingga menyebabkan kelebihan kadar glukosa dalam darah. Kondisi inilah yang disebut sebagai penyakit diabetes, yang pada umumnya adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2.
- Tekanan Darah Tinggi
Selama cukup tidur dalam pola teratur, tekanan darah Anda akan turun secara alami. Berbanding terbalik ketika Anda bermasalah tidur, yang berarti tekanan darah Anda perlahan naik untuk jangka waktu lama. Padahal, tekanan darah tinggi adalah salah satu risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
Center of Disease Control and Prevention melaporkan, sekitar 75 juta orang Amerika memiliki tekanan darah tinggi, salah satunya disebabkan oleh pola tidur yang tidak teratur.
- Gangguan Kesehatan Mental
Pola tidur tidak teratur juga berdampak negatif pada kemampuan mental dan keadaan emosional Anda. Anda mungkin akan kehilangan kontrol diri atau rentan terhadap perubahan suasana hati. Hal ini berimbas pada proses pengambilan keputusan dan kreativitas yang Anda lakukan.
Jika kurang tidur terjadi dalam kurun waktu lama, Anda bisa mengalami halusinasi – melihat atau mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada. Hal ini juga dapat memicu gangguan kesehatan mental lain, seperti bipolar. Risiko psikologis lainnya adalah munculnya perilaku impulsif, kecemasan, depresi, paranoia, hingga pikiran bunuh diri.
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.