Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Prodia Widyahusada, Tbk. (Prodia) menandatangani kerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk mendukung promosi paradigma kesehatan bersama para profesi dokter dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Kerja sama ini dibangun dengan tujuan menguatkan komitmen Prodia dan PB IDI dalam mengoptimalkan peran layanan kesehatan di masyarakat, meningkatkan kualitas dan kemampuan akademik profesi dokter, serta mendukung perkembangan manajemen pelayanan laboratorium klinik di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerja sama ini menjadi kelanjutan hubungan kemitraan antara Prodia dengan PB IDI yang telah terjalin selama 1 dekade. Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menyampaikan apresiasi kepada PB IDI atas kepercayaannya dalam mengelola hubungan kerja sama strategis bersama Prodia. “Prodia mengapresiasi kepercayaan PB IDI untuk berkolaborasi dalam membangun paradigma kesehatan di masyarakat," kata Dewi dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir awal Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewi berharap kerja sama ini dapat dikelola secara berkelanjutan serta mempertahankan hubungan harmonis yang telah terjalin. "Kedepannya Prodia berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan dinamika dunia kedokteran melalui inovasi-inovasi mutakhir serta penerapan ilmu pengetahuan kedokteran laboratorium yang semakin berkembang dan semakin maju,” ujar Dewi.
Kerjasama yang dibangun antara Prodia dengan PB IDI meliputi kolaborasi dan elaborasi bersama dalam pertukaran wawasan antara Prodia dengan IDI melalui kegiatan seminar, kajian ilmiah, dan kegiatan edukasional lainnya yang melibatkan profesi dokter dan tenaga kesehatan, serta pemeriksaan berkala bagi profesi dokter yang terdaftar sebagai anggota IDI. Terhitung sejak Januari sampai dengan November 2022, terdapat 8,296 dokter yang telah menerima manfaat dari layanan pemeriksaan laboratorium Prodia. Kedepannya angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah profesi dokter di Indonesia.
Inisiasi kerja sama ini tentunya diharapkan dapat mendorong adanya transfer of knowledge antara Prodia dengan IDI dan sebaliknya. Sekretaris Jenderal PB IDI, Dr. Ulul Albab, Sp.OG mengatakan Prodia rujukan laboratorium yang banyak diingat masyarakat Indonesia. "Prodia memiliki kapabilitas untuk bisa berkontribusi dalam pemberdayaan profesi dokter dana tenaga kesehatan. PB IDI optimis kerja sama ini dapat membawa perkembangan yang signifikan, bukan hanya untuk para profesi dokter, tentunya juga untuk masyarakat melalui aspek pelayanan yang semakin baik,” ujar Ulul.
Kerjasama dengan PB IDI menjadi salah satu cara membangun sinergisme antara Prodia bersama sejumlah instansi atau lembaga medis dan kedokteran baik lokal maupun nasional. Hingga September 2022, Prodia telah menjalin kerjasama dengan 44 instansi dan lembaga dari berbagai bidang, seperti pendidikan, riset dan penelitian, perolehan manfaat laboratorium medis, dan bidang-bidang lainnya. Kerjasama dengan PB IDI menjadi salah satu realisasi kerja nyata Prodia dalam meraih visi sebagai The Center of Excellence laboratorium kesehatan Indonesia.
Baca: Wamenkes Minta Dorong Tansformasi Teknologi Kesehatan