Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Purbertas fase normal yang dialami anak-anak menuju dewasa ditandai perubahan bentuk tubuh. Biasanya anak-anak mengalami pubertas ketika menginjak usia 8-12 tahun untuk anak perempuan dan 9-14 tahun laki-laki. Jika di bawah usia itu menandakan pubertas dini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip publikasi Apakah Pubertas Dini Berbahaya? Ini Penjelasan Dosen FK UM Surabaya, pubertas dini termasuk kondisi langka, karena dialami satu dari 5000 anak. Pubertas dini dipicu oleh hormon gonadotropin (GnRH).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Cerita Helena Bonham Carter Mulai Menopause saat Anak-anaknya Mencapai Pubertas
Apa itu pubertas dini?
Merujuk Mayo Clinic, menyebutkan area otak hipotalamus memulai proses dengan produksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Gonadotropin merangsang produksi hormon esterogen anak perempuan dan testosteron laki-laki. Bentuk pubertas yang dialami oleh anak perempuan, pertumbuhan payudara dan menstruasi pertama yang lebih awal. Sedangkan, anak laki-laki mengalami pubertas dini ditandai dengan suara menjadi lebih berat, pertumbuhan kumis, dan pembesaran organ reproduksi.
Pubertas dini juga dipengaruhi obesitas, riwayat kelainan genetik dari orang tua atau saudara kandung. Penyebab lainnya bisa juga paparan estrogen dan testosteron dari luar, contohnya melalui penggunan krim atau salep, dan pengobatan radioterapi di kepala atau tulang belakang
Anak yang mengalami pubertas dini membuat perawakannya berbeda dibandingkan teman-teman seusianya. Pubertas dini membuat anak tidak percaya diri, malu, stres karena merasa berbeda dengan teman-temannya. Kondisi ini itu rentan menyebabkan risiko depresi.
Pubertas dini tersebab faktor kelainan genetik tak bisa dicegah. Namun, pubertas dini terse baby obesitas masih bisa dicegah. Peran orang tua untuk mengontrol berat badan anak supaya tidak berlebihan. Orang tua juga disarankan untuk memberikan asupan makanan yang sehat dan mendorong anak untuk aktif bergerak dan olahraga.
Mengutip WebMD, ada dua jenis pubertas dini. Pubertas prekoks sentral.proses yang dimulai terlalu cepat. Adapun pubertas sebelum waktunya perifer, estrogen atau testosteron dalam tubuh anak menyebabkan jenis pubertas dini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.