Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Rafasya artis cilik Malaysia mengalami kelumpuhan usai di-prank oleh temannya. Ia jatuh terduduk dengan tulang ekor jatuh langsung mengalami kelumpuhan akibat di-prank kursi ditarik temannya saat ia akan duduk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi cedera tulang ekor Puteri Rafasya membuatnya mengalami kelumpuhan. Kejadian tersebut pun membuatnya jatuh terduduk hingga menyebabkan tulang pinggul dan tulang ekor retak (patah). Bahkan, ia pun sempat mengalami kelumpuhan untuk sementara waktu. Akibatnya, ia harus duduk di kursi roda dengan bantuan perawat di rumah untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Perkembangan kondisinya selama sakit selalu diinformasikan melalui instagram pribadinya, @puterirafasya1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Instagram @puterirafasya1, berdasarkan unggahan pada 26 Februari 2023 diinformasikan bahwa Puteri Rafasya mengalami cedera di bagian pinggul dan pinggang sehingga membuatnya menggunakan pampers untuk membuang air besar atau kecil. Kondisi jatuhnya Puteri menunjukkan bahwa dirinya mengalami cedera tulang ekor. Kini, kondisinya semakin membaik yang memperlihatkan bahwa dirinya sedang dalam proses terapi berjalan secara perlahan.
Cedera Tulang Ekor
Cedera tulang ekor menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di daerah tulang ekor. Kondisi ini dikenal dengan nama coccydynia. Cedera ini dapat menyebabkan memar, dislokasi, atau patah tulang ekor. Meskipun kesembuhannya sangat lambat, tetapi sebagian besar cedera tulang ekor dapat ditangani dengan perawatan yang hati-hati.
Tulang ekor adalah struktur tulang segitiga yang terletak di bagian bawah tulang belakang. Tulang ini terdiri dari tiga hingga lima segmen tulang yang ditahan oleh sendi dan ligamen. Mayoritas cedera tulang ekor terjadi pada perempuan lantaran panggul perempuan lebih lebar dan memiliki tulang ekor yang lebih terbuka.
Melansir WebMd, sebagian besar cedera tulang ekor disebabkan oleh trauma atau kondisi berbahaya pada daerah tulang ekor. Adapun, kondisi-kondisi berbahaya yang menyebabkan cedera tulang ekor, yaitu:
- Jatuh dengan tumpuan pada tulang ekor dalam posisi duduk. Biasanya, seseorang yang terjatuh pada permukaan keras. Ini adalah penyebab paling umum dari cedera tulang ekor.
- Pukulan langsung ke tulang ekor, seperti yang terjadi ketika olahraga kontak sehingga bisa melukai tulang ekor.
- Ketegangan atau gesekan berulang terhadap tulang ekor, seperti ketika bersepeda atau mendayung yang dapat melukai tulang ekor.
- Saat melahirkan yang membuat tulang ekor bisa patah atau terluka.
- Penyebab cedera tulang ekor yang kurang umum, seperti taji tulang, kompresi akar saraf, cedera bagian tulang belakang lainnya, infeksi lokal, dan tumor.
Terkadang, penyebab seseorang mengalami cedera tulang ekor tidak diketahui dengan jelas. Namun, seseorang bisa mengetahui sedang mengalami cedera ini dari beberapa gejala berikut, yaitu:
- Munculnya rasa nyeri yang parah dan dapat dirasakan di area tulang ekor.
- Jika cederanya traumatis, memar mungkin terlihat di area tulang ekor.
- Rasa sakit umumnya lebih buruk ketika duduk dalam waktu lama atau dengan tekanan langsung ke area tulang ekor.
- Pergerakan usus dan mengejan acapkali menimbulkan rasa sakit pada area tulang ekor.
- Beberapa perempuan mungkin mengalami rasa sakit ketika berhubungan seksual.
- Kelumpuhan di beberapa bagian tubuh.
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih.
- Kelemahan pada kaki atau lengan.
Jika seseorang memiliki tanda atau gejala cedera tulang ekor atau ketidaknyamanan yang tidak dapat dijelaskan di area tulang ekor, maka segera hubungi pihak rumah sakit. Dengan begitu, seseorang bisa mengatasi cedera tulang ekor dengan cepat dan meminimalkan risiko mengalami kelumpuhan permanen.
Pilihan Editor: Nyeri Tulang Ekor, Bagaimana Kiat Meredakan Gejalanya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.