Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Quadriplegia kondisi ketika kehilangan kemampuan untuk mengendalikan atau menggerakkan otot-ototnya secara sadar atau lumpuh. Quadriplegia mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menggerakkan bagian tubuhnya. Orang yang mengalami quadriplegia biasanya tak bisa menggerakkan leher, dada, jari tangan dan kaki, punggung, paha, tungkai, dan kaki.
Apa Itu Quadriplegia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Healthline, quadriplegia biasanya tersebab cedera. Kondisi kelumpuhan ini bukan penyakit atau kondisi bawaan. Quadriplegia gejala umum dari cedera tulang belakang, dialami sekitar 60 persen kasus.
Kata quadriplegia merujuk kondisi kelumpuhan di bawah leher yang mempengaruhi semua anggota tubuh seseorang. Dikutip dari Cleveland Clinic, kata quadriplegia berasal dari bahasa Latin yang berarti empat. Akar kata plegia berarti kelumpuhan dalam bahasa Yunani.
Terdapat dua jenis kelumpuhan quadriplegia, flaccid quadriplegia dan spastic quadriplegia. Flaccid Quadriplegia, ketika otot tidak bekerja sama sekali dan tetap lemas. Spastic Quadriplegia menyebabkan otot tidak bekerja sendiri dan berkontraksi tanpa kendali.
Jenis Quadriplegia
1. Quadriplegia Tidak Lengkap
Kondis ini menyetop sebagian sinyal dari otak ke tubuh. Orang masih memiliki kemampuan untuk bergerak, merasakan sensasi, atau mengendalikan proses tubuh otomatis seperti fungsi usus dan kandung kemih. Quadriplegia tidak lengkap terjadi di sekitar sepertiga dari cedera tulang belakang.
2. Quadriplegia Lengkap
Kondisi ini menghentikan semua sinyal dari otak ke tubuh. Kondisi ini berarti seseorang kehilangan kendali otot, kemampuan untuk merasakan sensasi. Otak juga tidak bisa mengelola proses otomatis yang bergantung di sinyal otak untuk bekerja. Quadriplegia lengkap terjadi sekitar 20 persen dari cedera tulang belakang.