PENDUDUK Australia, yang terkenal suka piara kucing, pernah panik justru gara-gara kucing. Sebuah media di sana menurunkan berita bahwa AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) bisa menyebar melalui kucing. Padahal, membunuh kucing kesayangannya tidak tega. Membiarkan berkeliaran di rumah? Dan apa yang harus dilakukan kalau hewan ini mengidap virus AIDS? Berita koran di Australia dua tahun lalu itu sebenarnya bukan baru. Ketika fobia AIDS sedang deras di Amerika Serikat, awal 1980-an, muncul berita tentang AIDS kucing. Waktu itu, seorang penyayang kucing di California membawa piaraannya yang sakit ke dokter hewan. Ia yakin, kucingnya kena AIDS. Kucing itu tak mau makan, dan berat badannya susut. Lalu di tubuh kucing, khusus di mulut, tampak bercak-bercak merah seperti kanker kulit sarcoma kaposi. Ternyata, dokter hewan yang memeriksa kucing tersebut memang menemukan beberapa infeksi oportunistis yang mirip gejala AIDS. Kesimpulan itu tambah meyakinkan setelah ditemukan dua kucing lain bergejala sama. Media massa sempat ramai memberitakannya. Toh para peneliti cekatan. Mereka segera meredam kepanikan dengan mengatakan kucing tidak mungkin terkena AIDS. Virus HIV, human immunodeficiency virus, cuma menyerang manusia. Human kan artinya manusia. Dan heboh di AS itu kemudian surut. Demikian pula di Australia. Kepanikan sirna sesudah Komite AIDS Nasional turun tangan. Pada 1987, mereka menyatakan belum menemukan bukti tentang virus HIV bisa berkembang dalam tubuh kucing. Belakangan, AIDS di kalangan kucing ada benarnya Ini setelah Juli silam ada dua ahli di AS yang memastikannya. Niels Pederson, ahli penyakit hewan di Universitas California, sesudah meneliti bertahun-tahun merasa yakin: keanehan pada tiga kucing California itu memang gejala AIDS. Sebabnya, terjadi kerusakan kekebalan pada tubuh kucing tersebut. Dan virus ini mula-mula menyerang sel T -- seperti pada AIDS. John Elder, ahli biologi molekuler, rekan Pederson, kemudian meneliti virus yang merusakkan kekebalan tubuh kucing. Hasilnya, virus penyebabnya ternyata sangat mirip dengan HIV. Keduanya tergolong retrovirus. Virus ini disebut Elder dan Pederson: FIV atau feline immunodeficiency virus. Elder memperkirakan, FIV menyebar jauh lebih dahulu dari HIV. Ia mengatakan, di AS saja, 5% dari populasi kucing terjangkit FIV. Penjangkitan dari kucing ke kucing itu melalui gigitan, ketika mereka berkelahi. Satu gigitan sudah cukup menularkan virus itu ke kucing lain. Penyebaran ini lebih cepat dari penularan HIV. Tapi, menurut dua ahli itu, AIDS kucing tidak perlu dirisaukan. Karena kondisi biologis, FIV tak mungkin pindah dan berkembang dalam tubuh manusia. Makanya, jangan riuh seperti di Australia. Jis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini