Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ruben Onsu Alami Penyempitan Sumsum Tulang Belakang, Penyebab dan Gejala

Berikut tujuh fakta menarik mengenai penyempitan sumsum tulang belakang seperti yang dialami oleh Ruben Onsu.

27 Juli 2022 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konsultasi tulang belakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ruben Onsu diberitakan mengalami penyempitan sumsum tulang belakang. Akibatnya, presenter ini beberapa kali harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi ini merupakan penyebab umum dari nyeri punggung dan leher, ditandai dengan penyempitan ruang normal yang memanjang sepanjang tulang belakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap penyempitan dapat menyebabkan kompresi saraf dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit dan disfungsi. Berikut tujuh fakta menarik mengenai penyempitan sumsum tulang belakang atau biasa disebut stenosis spinal, dilansir dari Healthgrades.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umum menyerang usia di atas 50 tahun
Tulang-tulang belakang membuat saluran untuk sumsum tulang belakang, kumpulan saraf kompleks yang menghubungkan otak ke seluruh tubuh. Seiring bertambahnya usia, saluran ini sering menyempit karena keausan selama bertahun-tahun. Sebagian besar terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun, orang yang lebih muda dan menderita cedera tulang belakang juga dapat mengalaminya. 

Ada dua jenis penyempitan 
Tulang belakang memanjang dari dasar tengkorak ke tulang ekor. Jika mengalami penyempitan kanal tulang belakang di daerah leher, Anda mengalami stenosis tulang belakang leher. Jika area yang menyempit terletak di daerah punggung bawah, Anda menderita stenosis tulang belakang lumbar. Gejala tergantung pada saraf mana yang terjepit atau tertekan. 

Tidak ada obatnya 
Stenosis spinal adalah kondisi progresif seperti radang sendi. Tanpa pengobatan, saluran tulang belakang akan terus menyempit seiring waktu dan gejalanya bisa menjadi lebih parah. Namun, banyak orang mengalami penyempitan tulang belakang dan tidak mengalami gejala. Perawatan medis dan bedah dapat mengurangi gejala dan meningkatkan fungsinya. 

Olahraga dapat memperbaiki gejala
Olahraga tidak dapat memperbaiki penyempitan tulang belakang tetapi dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsinya. Membangun otot-otot lengan dan kaki dapat menghasilkan peningkatan keseimbangan dan mobilitas. Penguatan otot-otot punggung, perut, dan bokong akan memberikan dukungan tambahan pada tulang belakang yang dapat mengurangi rasa sakit. 

Pembedahan jadi solusi pengobatan
Diperkirakan 20 persen penderita penyempitan sumsum tulang belakang membaik secara substansial tanpa operasi. Jika gejala ringan, Anda tidak perlu segera dioperasi. Olahraga dan obat pereda nyeri yang dijual bebas cukup untuk mengendalikan ketidaknyamanan. Jika pengobatan tidak dapat mengendalikan gejala secara memadai, pembedahan dapat membantu. 

Operasi disesuaikan dengan pasien 
Dokter menggunakan berbagai jenis operasi, termasuk laminektomi, laminoplasti, foraminotomi, dan fusi tulang belakang untuk mengobati stenosis spinal. Jenis operasi yang direkomendasikan ahli bedah tulang belakang tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan penyempitan tulang belakang serta kesehatan dan preferensi pasien secara keseluruhan dan pengalaman dokter. 

Pemulihan berbulan-bulan setelah operasi 
Sebagian besar pasien mengalami peningkatan gejala yang signifikan setelah operasi. Namun, pemulihan penuh bisa memakan waktu berbulan-bulan. Sebuah tinjauan tahun 2017 terhadap lebih dari 60 studi klinis menemukan pasien melaporkan pengurangan rasa sakit dan kecacatan dalam tiga bulan pertama setelah operasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus