Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sandiaga Uno Usulkan Kota Solo sebagai City of Gastronomy, Ini Alasannya

Sandiaga Uno mengatakan Kota Solo akan diusulkannya sebagai City of Gastronomy ke UNWTO, sebelumnya hanya Bali terima predikat ini.

3 Juni 2024 | 19.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno, berencana mengusulkan Kota Solo sebagai City of Gastronomy ke United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga saat ini, Bali merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang telah menerima penghargaan tersebut dari UNWTO. Sandiaga mengungkapkan bahwa setelah berdiskusi dengan Wali Kota Solo, ia melihat banyak potensi kuliner di Kota Solo yang layak diakui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Apakah bisa memberikan penghargaan City of Gastronomy untuk Solo pada tahun mendatang. Bisa dipertimbangkan di sidang UN Tourism selanjutnya," katanya.

Menparekraf akan berkoordinasi dengan UNWTO tahun ini untuk mengeksplorasi kemungkinan pemberian penghargaan itu kepada Solo pada sidang UNWTO berikutnya. Sandiaga Uno menekankan bahwa pengakuan sebagai City of Gastronomy akan sangat menguntungkan Solo, dengan 63 persen wisatawan kuliner mempertimbangkan kota tersebut sebagai destinasi, yang akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

"63 persen wisatawan yang datang berdasarkan kuliner akan mempertimbangkan Solo sebagai destinasi. Karena ini sifatnya internasional akan banyak permintaan untuk wisatawan mancanegara," katanya.

Ia juga berharap bahwa dengan pengakuan ini, Bandara Adi Soemarmo dapat kembali berstatus sebagai bandara internasional. Mengenai kuliner favoritnya di Solo, Sandiaga menyebut nasi liwet dan Soto Kirana sebagai pilihan utamanya. "Paling suka nasi liwet dan Soto Kirana," katanya.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung tantangan yang diberikan oleh Menparekraf. Mereka telah berdiskusi mengenai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, dan Gibran berharap Solo dapat dipromosikan sebagai surga kuliner di masa depan.

"Kami siap jawab tantangan pak menteri, kami banyak bicara soal kuliner, akan kami tindak lanjuti permintaan pak menteri. Harapannya ke depan Solo bisa di-branding sebagai surganya kuliner," katanya.

Sejarah dan Kriteria Keanggotaan UN World Food Tourism Cities (WFTC)

UNWTO meluncurkan World Food Tourism Cities (WFTC) pada September 2019 dengan tujuan mempromosikan pariwisata gastronomi (kuliner) yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Dilansir dari laman resmi UN Tourism, WFTC didirikan berdasarkan empat prinsip: (1) Ekonomi (meningkatkan pendapatan dan peluang kerja lokal), (2) Sosial (melestarikan budaya dan tradisi kuliner lokal), (3) Lingkungan (mempromosikan praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan), dan (4) Kesehatan (mendorong konsumsi makanan yang sehat dan bergizi).

Pada 2020, lima kota ditunjuk sebagai anggota pendiri WFTC: Bangkok, Bilbao, Bursa, Chengdu, dan Lima. Kota-kota ini dipilih berdasarkan kualitas masakan lokal, keragaman penawaran kuliner, komitmen terhadap keberlanjutan, dan strategi pariwisata gastronomi yang efektif.

Sejumlah kota tambahan ditambahkan ke jaringan WFTC pada 2021, termasuk San Antonio, Jeonju, Grasse, dan Guanajuato. Kemudian, aplikasi digital diluncurkan untuk menghubungkan wisatawan dengan destinasi wisata kuliner yang berkelanjutan, menyediakan informasi tentang makanan, budaya, dan atraksi di setiap kota anggota.

Pada 2023, WFTC bermitra dengan organisasi internasional lainnya untuk mempromosikan pariwisata gastronomi berkelanjutan, meluncurkan program pelatihan baru bagi profesional pariwisata, dan penghargaan baru untuk mengakui kota-kota yang unggul dalam pariwisata gastronomi berkelanjutan.

Hingga saat ini, WFTC terus berkembang dan memperluas jangkauannya, dengan tujuan menjadikan pariwisata gastronomi sebagai kekuatan yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.

Kriteria keanggotaan WFTC:

  • Masakan lokal yang unik dan berkualitas tinggi
  • Berbagai macam pengalaman kuliner
  • Komitmen terhadap praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan
  • Strategi pariwisata gastronomi yang efektif untuk pembangunan berkelanjutan
  • Infrastruktur yang memadai untuk mendukung pariwisata gastronomi

Kota-kota yang tertarik dapat mengajukan permohonan melalui situs web UNWTO. Permohonan akan dievaluasi oleh panel ahli, dan kota-kota yang memenuhi kriteria akan diundang untuk bergabung dengan jaringan WFTC.

Keanggotaan di WFTC merupakan pengakuan atas komitmen kota terhadap pariwisata gastronomi yang berkelanjutan dan peluang besar untuk mempromosikan diri sebagai destinasi wisata kuliner yang menarik dan menarik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus