Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sederet Fakta Snake Wine, Minuman Keras Ekstrem Berisi Ular dari Cina

Minuman keras ekstrem ini dibuat dengan cara merendam ular utuh dengan arak beras atau jenis alkohol lainnya di dalam toples.

24 Agustus 2023 | 10.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Minuman keras dengan ular yang diawetkan. Wikimedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Snake wine merupakan salah satu minuman keras ekstrem yang berasal dari Cina. Minumen ekstrem ini dibuat dengan cara merendam ular utuh dengan arak beras atau jenis alkohol lainnya di dalam toples. Snake wine dikabarkan berasal dari dinasti Zhou Barat pada tahun 1046 sampai 771 SM. Minuman fermentasi ini dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. 

Dikutip dari allthatsinteresting.com, menurut pengobatan tradisional Cina, ular memiliki kekuatan restoratif dan menyegarkan. Mereka dapat meningkatkan kejantanan, mengobati kerontokan rambut, dan menangkal sakit punggung dan radang sendi.  

Dikutip dari Times of India, ada berbagai cara membuat snake wine. Namun yang paling terkenal adalah memasukkan seluruh ular ke dalam toples berisi anggur beras atau jenis alkohol lain. 

Seringkali ular dimasukkan dalam keadan hidup-hidup, dan dibiarkan berfermentasi selama berbulan-bulan. Beberapa jenis ramuan dan rempah-rempah khusus akan ditambahkan ke dalam toples fermentasi tersebut. Ini bertujuan memperkaya rasa dan ciri khas snake wine. 

Cara lain pembuatan snake wine adalah mencampurkan darah dan empedu segar ular ke dalam alkohol. Jenis snake wine ini tidak difermentasi, melainkan harus langsung diminum setelah disiapkan. 

Apakah Snake Wine Aman? 

Snake wine aman dikonsumsi apabila dibeli dari sumber asli atau bukan produk palsu. Meskipun snake wine kadang menggunakan ular berbisa, kandungan etanol pada alkohol dapat menetralkannya. 

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, ular dapat hibernasi dan tetap hidup meski berbulan-bulan direndam wine. Salah satunya pernah terjadi pada 2013 silam, salah seorang wanita digigit ular yang berada dalam toples snake wine. Ia digigit sesaat setelah membuka toples snake wine yang telah difermentasi selama tiga bulan tersebut. Vidio kejadian tersebut kemudian menjadi viral di sosial media. 

Di Mana Bisa Menemukan Snake Wine? 

Snake wine cukup populer di Vietnam, Asia Tenggara, dan Cina Selatan. Minuman ini dapat ditemukan di pasar tadisional (pasar lama) dan restaurant ular tradisional. Disarankan untuk tidak membeli snake wine dari orang yang mencurigakan. Guna menghindari metode pembuatan yang tidak aman atau membahayakan kesehatan. 

Sejauh ini snake wine diklaim dapat mengobati beberapa jenis penyakit. Dan telah dimanfaatkan sebagai salah satu praktik pengobatan kuno di Tiongkok. 

Pada anggapan yang berkembang luas, daging ular membantu mengobati penyakit kulit. Empedu, tulang, dan kulitnya digunakan untuk penyakit migrain dan nyeri sendi. Sementara racun (bisa) ular yang disebut 'obat ilahi' dari Cina, dikaitkan dengan pengobatan kusta, penglihatan kabur, rambut rontok, dan afrodisiak. 

Pilihan Editor: Makan Sapi Korban Gigitan Kobra, 50 Orang di Afrika Selatan Sakit

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus