Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hipotiroid merupakan kondisi di mana tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh. Kondisi ini mengakibatkan metabolisme tubuh melambat, merasa kelelahan, menambahnya berat badan dan tidak bisanya tubuh mentolerir suhu dingin. Lantas, apa gejala umum hipotiroid?
Mengutip Cleveland Clinic di situs clevelandclinic.org, gejala hipotiroid biasanya berkembang seiring waktu dengan gejala umum meliputi:
Merasa lelah, mengalami mati rasa dan kesemutan pada tangan, mengalami sembelit, bertambah berat badan, mengalami nyeri di seluruh tubuh (bisa termasuk kelemahan otot), memiliki kadar kolesterol darah di atas normal, merasa depresi, tidak dapat mentolerir suhu dingin, memiliki kulit dan rambut yang kering dan kasar, mengalami penurunan minat seksual, mengalami periode menstruasi yang sering dan berat, melihat perubahan fisik di wajah (termasuk kelopak mata yang terkulai, serta bengkak di mata dan wajah), suara menjadi lebih rendah dan serak, dan merasa lebih pelupa.
Lebih lanjut, apa faktor risiko terkena hipotiroid?
Berdasar penjelasan Mayoclinic di situsnya mayoclinic.org, hipotiroid terjadi ketika kelenjar tiroid gagal menghasilkan hormon yang cukup, dan juga bisa disebabkan sejumlah faktor, termasuk:
1. Penyakit autoimun
Penyebab paling umum dari hipotiroid adalah gangguan autoimun yang dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang jaringan sendiri. Terkadang proses ini juga melibatkan kelenjar tiroid.
2. Respon berlebihan terhadap pengobatan hipertiroid
Orang yang memproduksi terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme) sering diobati dengan yodium radioaktif atau obat anti-tiroid. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk mendapatkan fungsi tiroid kembali normal. Tetapi terkadang, pengobatan hipertiroid tersebut dapat mengakibatkan hipotiroid permanen.
3. Operasi tiroid
Mengangkat semua atau sebagian besar kelenjar tiroid dapat mengurangi atau menghentikan produksi hormon. Sehingga seseorang yang melakukan pengobatan ini harus mengonsumsi hormon tiroid seumur hidup.
4. Terapi radiasi
Radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker kepala dan leher dapat mempengaruhi kelenjar tiroid, dan dapat menyebabkan hipotiroidisme.
5. Obat-obatan
Sejumlah obat dapat menyebabkan hipotiroid, salah satunya adalah obat lithium yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan tertentu. Jika Anda sedang minum obat, sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang efeknya pada kelenjar tiroid.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Nafsu Makan Meningkat Jangan Senang Dulu, waspada Hipertiroid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini