Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuci tangan salah satu tindakan paling sederhana yang memberikan dampak sangat berarti penting terhadap kesehatan. Tiap tahun pada 15 Oktober diperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang diinisiasi oleh organisasi Global Handwashing Partnership.
Tentang Hari Cuci Tangan Sedunia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sejarah Hari Cuci Tangan
Dikutip dari situs web Globalhandwashing.org, Hari Cuci Tangan Sedunia pertama kali diperingati pada 2008. Waktu itu dirayakan 120 juta anak-anak di seluruh dunia yang melakukan cuci tangan menggunakan sabun di lebih dari 70 negara seluruh dunia.
2. Mencuci Tangan
Pentingnya aktivitas mencuci tangan pertama kali diusulkan oleh Ignaz Semmelweis, dokter Hungaria yang bekerja di Vienna General Hospital. Pada 1846, Ignaz menyadari, ibu hamil di rumah sakit yang dijaga mahasiswa kedokteran cenderung mengalami flu. Adapun situassi itu tidak dialami ibu hamil di bangsal bersalin yang dikelola oleh bidan.
Mahasiswa kedokteran sering langsung berkunjung ke bangsal bersalin setelah melakukan autopsi. Berdasarkan pengamatan tersebut, Ignaz mengembangkan peraturan membersihkan tangan.
3. Tema Hari Cuci Tangan 2023
Setiap tahun, Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati dengan tema yang beragam disesuaikan dengan tantangan faktual. Pada 2023, Hari Cuci Tangan Sedunia bertema Clean Hands are Within Reach atau Tangan yang Bersih dalam Jangkauan.
Intinya tema tiap tahun selalu mengenai perkembangan komitmen menjaga kebersihan tangan. Tema tersebut juga menunjukan upaya berfokus memastikan target kebersihan tangan terpenuhi.
4. Pentingnya Mencuci Tangan
Dikutip dari situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, mencuci tangan bisa melindungi 1 dari 3 anak yang mengalami sakit diare. Mencuci tangan mencegah penyakit yang berkaitan dengan diare untuk berkembang, itu mempengaruhi 30 persen pencegahan.