Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sering disangka flu ringan, kini pasien Omicron BA.4 dan BA.5 kian melonjak. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, hingga 28 Juni 2022, tercatat 739 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. "Sampai hari ini sudah berjumlah total 739 kasus BA.4 dan BA.5," kata Syahril dalam diskusi secara virtual, Rabu, 29 Juni 2022.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Seperti apa tanda-tanda Omicron BA.4 dan BA.5 tersebut? Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dianggap sebagai penyebab utamanya lonjakan kasus Covid-19. Berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya, dengan semakin merebaknya virus ini Kementerian Kesehatan memperkirakan lonjakan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi bulan depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari sahabat.ugm.ac.id, subvarian Omicron BA4 dan BA5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022 dengan diketemukannya 4 kasus. Subvarian Omicron BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding BA1 dan BA2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, tanda-tanda infeksi sub varian BA.4 dan BA.5 pada pasien yang belum divaksinasi Covid-19 dosis lengkap mengalami gejala yang hampir mirip dengan varian Delta, seperti kehilangan kemampuan mencium bau atau anosmia, rasa lelah. Kemiripan gejala tersebut terjadi karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mengadopsi kombinasi gejala varian Delta dan varian Omicron.
Umumnya, ada dua gejala paling yang dialami pasien terpapar subvarian BA.4 dan BA.5 ini. Kedua gejala tersebut ialah batuk dan sakit tenggorokan. Seperti yang dikatakan Ahli penyakit dalam dari RSPI Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, dalam podcast Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan gejala subvarian Omicron BA.4 atau BA.5 umumnya mirip dengan Omicron BA.1 atau strain aslinya, sehingga gejala seperti batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai kemungkinan munculnya ciri infeksi virus Omicron BA.4 dan BA.5 lainnya, seperti:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sesak napas saat infeksi sudah parah
Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki laiknya gejala flu ringan, maka kerap diselelekan. Hal ini membuat masyarakat enggan melakukan pemeriksaan karena menganggap flu akan sembuh dengan sendirinya. Jadi, meskipun penggunaan masker di ruang terbuka sudah dilonggarkan, tetap ada baiknya menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker sebagai langkah pencegahan.
RINDI ARISKA I SDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.