TAK banyak orang sakit yang begitu menyedot perhatian melimpah seperti Robert Tools. Dua pekan silam, Tools terbaring nyaris lumpuh di Jewish Hospital di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, gara-gara serangan stroke. Segera saja para ahli jantung kelas dunia pasang mata mengamati perkembangan pasien istimewa ini. Kabar terakhir, Tools dilaporkan terus tertidur dan hanya bereaksi sedikit saat namanya dipanggil.
Pria berusia 59 tahun itu sama sekali bukan tokoh terkenal. Namun, Tools yang pensiunan teknisi perpustakaan ini memang layak jadi sorotan karena penyakit dan penanganannya. Dialah pasien pertama di dunia yang menjajal kemampuan jantung plastik untuk mengganti jantungnya yang telah rusak.
Pada Juni 2001, otot-otot jantung Tools berantakan karena dihantam serangan jantung berkali-kali. Organ penting pemompa darah ini pun gagal berfungsi. Akhirnya, Tools tak hanya menderita gagal jantung, hati dan ginjalnya pun gagal berfungsi sehingga kesempatan hidupnya diperkirakan paling banter tinggal sebulan. Tetapi dia tak mau hanya duduk di rumah menunggu kematian. "Saya memilih meraih peluang hidup," kata Tools, yang dijuluki "Braveheart" ini. Walhasil, tepat 2 Juli 2001, jadilah lelaki ini sebagai kelinci percobaan untuk menjajal jantung plastik Abiocor. Sebuah langkah yang diharapkan bakal menghantarkan dunia pada revolusi pengobatan gagal jantung (TEMPO Edisi 10 September 2001).
Kelak, jika Abiocor sukses, pasien gagal jantung (heart failure) tak perlu repot berburu donor jantung asli untuk dicangkokkan ke tubuhnya. Plastik titanium seukuran bola softball akan menggantikan fungsi jantung asli, memompa dan mengedarkan darah ke seluruh penjuru tubuh. "Jantung plastik bisa berfungsi sampai lima tahun," demikian ditulis AbioMed Incorporation, pabrik Abiocor, yang bermarkas di Denver, Massachusetts, AS.
Sepanjang jantung plastik masih berfungsi, pasien relatif lebih lega karena tak perlu sport jantung menunggu peluang donor jantung, yang memang jarang tersedia. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun tak kurang dari 105 ribu pasien gagal jantung di seluruh dunia, termasuk Indonesia, membutuhkan cangkok jantung. Sayang, hanya tersedia sekitar 3.000 donor jantung untuk mereka semua. Akibatnya, banyak pasien yang keburu meninggal sebelum memperoleh donor. Nah, ketimpangan pasokan dan permintaan jantung inilah yang berusaha dijembatani jantung tiruan, yang pencariannya sudah berawal sejak 50 tahun silam.
Dalam kasus Tools, jantung plastik bukan sekadar berpeluang menyelamatkan nyawa pasien. Lebih penting dari itu, Abiocor menyuguhkan harapan yang sebelumnya tak terbayangkan. Suatu hari, bukan mustahil jantung plastik berperan sebagai pengganti jantung asli sepenuhnya. Berbekal harapan itulah, pekan lalu majalah Time menobatkan Abiocor se-bagai penemuan terbaik tahun ini (best invention of the year 2001).
Sesungguhnya pula, Abiocor nyaris sempurna mewujudkan harapan tersebut. Sejak penanaman jantung plastik, secara perlahan organ-organ tubuh Tools kembali bekerja normal. Memang, sesekali sang Braveheart dilaporkan mengalami infeksi, tapi dengan segera kondisinya kembali membaik.
Menyimak kondisi yang ada, Robert Dowling dan Laman Gray, duet ahli bedah jantung dari Universitas Louisville yang menangani Tools, yakin sang Pasien bakal bertahan hidup sedikitnya lima tahun. Syaratnya, Tools harus sukses melewati masa kritis 60 hari pertama. Ternyata, sampai empat bulan berlalu, Tools yang tadinya tak sanggup berjalan itu menunjukkan kemajuan signifikan. Dia bisa berjalan kaki beberapa blok tanpa berhenti dan makan di restoran tanpa reaksi negatif. Tools bahkan sudah merancang masa depan yang akan ia habiskan bersama para cucu. "Saya akan ajak mereka mancing," katanya.
Namun, suasana yang kelewat optimistis itu dirusak oleh serangan stroke dua pekan lalu. Serangan stroke ini, menurut dugaan Laman Gray, bersumber dari penggumpalan darah di seputar plastik Abiocor yang ter-jadi pada saat awal usai operasi. Ketika itu obat heparin atau antipenggumpalan darah belum bekerja optimal sehingga ada darah yang membeku, menyumbat jalan darah menuju otak, dan akhirnya mengundang stroke.
Sementara itu, pihak Abiomed Inc. menyatakan pihaknya tengah bekerja melacak sumber terjadinya stroke. Perusahaan ini juga menjamin segera memperbaiki Abiocor sehingga risiko penggumpalan darah bisa ditekan seminimal mungkin. Kasus Tools, menurut siaran pers Abiomed, dipastikan tak akan meng-halangi jadwal uji klinik jantung plastik yang direncanakan selesai pertengahan 2002. Revolusi bedah jantung agaknya memang sudah di ambang pintu.
Mardiyah Chamim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini