BAGAIMANA bila Anda penderita diabetes melitus? Apakah Anda termasuk yang boleh puasa? Tak ada masalah. Yang penting, siapkan jurus spesial untuk menjalankan puasa bulan Ramadan. Jurus puasa bagi penderita kencing manis itulah yang menjadi salah satu pokok pembicaraan Lukman Husin, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Islam Jakarta, di tengah seminar "Puasa" di Jakarta, dua pekan lalu.
Sebelumnya, patut dicatat bahwa pasien diabetes yang boleh puasa adalah yang kadar gula darahnya terkendali di kisaran 140-200 mg persen. Mereka yang gula darahnya turun-naik tajam sebaiknya lebih dulu menjalani terapi yang serius.
Nah, bila Anda termasuk yang masih boleh puasa, berikut ini beberapa jurus yang bisa diikuti. Jurus yang pertama, jangan lupa mengonsumsi obat pengendali gula darah dengan dosis yang disesuaikan dengan irama puasa. Kedua, porsi makanan diatur dengan patokan utama: 40 persen saat sahur, 50 persen saat berbuka, dan 10 persen lagi disantap menjelang tidur. Kiat ini bertujuan memberikan kesempatan kepada pasien diabetes—yang kinerja hormon insulinnya kurang optimal—mencerna karbohidrat dengan baik. Tanpa jurus menyebar porsi makan, karbohidrat menumpuk dan akhirnya kadar gula darah pun melonjak.
Lukman menjelaskan, pasien diabetes perlu waspada jika merasakan kesemutan pada bibir, penglihatan kabur, banyak berkeringat, atau bahkan kejang-kejang saat puasa. Gejala yang biasanya muncul menjelang sore itu adalah pertanda hipoglikemia atau kadar gula darah yang kelewat rendah. Jika itu terjadi, "Hentikan puasa. Segera minum air gula," kata Lukman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini