Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zaenal, sebut saja begitu, dirundung penasaran. Sebab, di usianya yang sudah 35 tahun, bulu-bulu di tubuhnya sebagai penanda pubertas masih absen. Wajah pegawai negeri di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ini terlihat klimis. Tak ada kumis yang menggaris di atas bibir. Ketiaknya bersih seperti milik bayi. Rambut di sekitar kemaluan pun hanya beberapa helai, nyaris tak bermakna. Di luar urusan bulu, yang lebih membuat Zaenal miris: ukuran penisnya tergolong kecil, laiknya milik bocah. Persoalan lain, indra penciumannya terganggu, sehingga wangi kembang atau busuknya bau kentut tak bisa ia bedakan dengan mudah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo