Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Sikap Berlebihan tak Mau Lepas dari Pasangan, Apa itu Clingy?

Keinginan melekat dengan pasangan atau clingy rentan menganggu hubungan

5 Januari 2023 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat seseorang jatuh cinta, pada tahap awal setiap panggilan, teks, atau pertemuan langsung dengan pasangan membuat bersemangat. Namun, jika tanpa batasan tertentu, kebiasaan itu bisa saja menganggu. Keinginan melekat atau clingy rentan menganggu hubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Verywell Mind, clingy atau kemelekatan seseorang cenderung sangat ingin dekat dengan orang yang disukai. Seseorang secara terus-menerus menginginkan kemelekatan dengan harapan mendapat dukungan emosional, perlindungan. Tapi itu cenderung menunjukkan kondisi berbeda yang menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: 6 Langkah Menghentikan Sikap Clingy terhadap Pasangan

Mengapa orang menjadi clingy

Merujuk publikasi Adult Attachment, Stress, and Romantic Relationships perilaku cemas memang ada manfaatnya dalam pertumbuhan. Ketika kelangsungan hidup ada fase ketika sangat bergantung dengan orang lain yang disukai. Orang yang rentan secara alami mencari orang lain untuk perlindungan, terutama saat stres.

Perilaku kemelakatan biasanya ditemukan dalam hubungan romantis. Orang yang menunjukkan sikap clingy cenderung memiliki gaya keterikatan cemas terhadap pasangannya. Cenderung merasa terus-menerus khawatir tidak dihargai atau ditinggalkan dalam hubungan. 

Ketika seseorang membayangkan kondisi terburuk saat pasangan keluar tanpa bersamanya, ia cenderung panik. Rasa panik juga muncul ketika pasangan tidak sering mengirim pesan. Orang yang clingy bisa melakukan apa saja untuk lebih dekat dengan pasangannya secara emosional. Namun, akhirnya sikap itu membuat tidak nyaman, bahkan mungkin timbul rasa benci. Namun, selain mempengaruhi pasangan, sikap clingy dalam hubungan juga tersebab kurang bisa menyesuaikan diri. 

Mengutip Mind Body Green, cara sehari-hari untuk menggambarkan gaya keterikatan cemas yang merupakan pola perilaku dalam hubungan. Seseorang terus-menerus cemas ditinggalkan atau selalu merasa tidak terpenuhi kedekatan. Sebab, terlibat dalam hiruk pikuk dan kadang-kadang mengendalikan perilaku yang dimaksudkan untuk menjaga pasangannya secara berlebihan.

"Perilaku melekat berasal dari keinginan seseorang memenuhi kebutuha yang tidak terpenuhi, emosional, fisik, spiritual, atau mental," kata terapis pasangan Beverley Andre. "Orang tersebut mengalami ketakutan dan kecemasan yang melekat dalam keyakinan. Kebutuhan tidak akan terpenuhi, sehingga melekat dengan seseorang atau situasi untuk mencegah risiko itu."

Contoh perilaku clingy

1. Meminta kepastian secara terus-menerus apakah pasangannya masih mencintaimya
2. Mengharapkan komunikasi dan interaksi yang konstan dengan pasangan
3. Merasa cemas jika pasangan tidak cepat membalas pesan
4. Panik dan tersinggung jika pasangan ingin menikmati waktunya sendiri
5. Terus memantau media sosial pasangan
6. Mengintip isi ponsel pasangan, karena dorongan tak percaya
7. Merasa iri dengan orang lain dalam kehidupan pasangan, misalnya sahabat atau rekan kerja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus