Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Simak Bedanya Recycle dan Upcycle

Istilah recycle dan upcycle pun semakin terdengar di kalangan masyarakat. Apa bedanya?

12 Januari 2023 | 20.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Produk upcycling dari EIGER/EIGER

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak muda di Indonesia semakin terbuka matanya dalam hal isu lingkungan. Sudah ada banyak gerakan komunitas maupun individu yang mencoba untuk lebih mengedepankan isu ramah lingkungan dalam membuat karya. Istilah recycle dan upcycle pun semakin terdengar di kalangan masyarakat. Walau begitu, masih saja ada orang yang belum terlalu paham apa perbedaan kedua istilah itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inisiator gerakan Zero Waste Adventure, Siska Nirmala, menjelaskan konsep upcycle dan recycle sama-sama memanfaatkan kembali sumber daya yang sudah ada. “Perbedaannya, untuk recycling itu ada proses penghancuran atau dicacah, seperti plastik dicacah untuk kembali jadi plastik,” kata Siska Nirmala pada konferensi pers kolaborasi Eiger dan Lazada pada 11 Januari 2023 di Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Siska, kegiatan recycle biasanya menghasilkan sebuah produk yang nilainya justru lebih rendah dari nilai barang itu sebelumnya. Ia mencontohkan plastik kemasan air minum yang direcycle alias diolah kembali menjadi plastik. Namun kualitas plastiknya akan lebih rendah dari sebelumnya. "Plastik dicacah jadi pelet plastik yang akhirnya jadi downgrade," katanya.

Sementara upcycle, tidak ada proses penghancuran alias pencacahan. Biasanya proses upcycle akan mengalami proses desain ulang. Hasil plastik yang sudah mengalami upcycle biasanya akan meningkatkan nilai plastik itu. “Produknya itu didesain ulang dari produk yang sudah ada, dibuat jadi sebuah produk baru yang justru meningkatkan dari nilai dia sebelumnya. Kalau tadinya misalnya grade B, ketika di-upcycling jadi naik nilainya,” katanya.

Konferensi Pers Kolaborasi EIGER dan Lazada bawa pengalaman belanja ramah lingkungan pada 11 Januari 2023/Eiger

Siska menjelaskan salah satu perbedaan signifikan antara upcycle dan recycle ada dalam hal proses konsep daur ulang. Proses recycle biasanya membutuhkan dana lebih besar dibanding upcycle. Maklum ada proses pencacahan yang butuh sumber daya lebih banyak seperti air, listrik, dan sumber daya manusia. Hal itu berbeda dengan upcycle yang biasanya hanya membutuhkan sumber daya manusia dan listrik saja. “Kalau upcycling itu misalnya dari tas dibentuk menjadi jaket, biasanya hanya pemotongan pola yang butuh sumber daya manusia dan tenaga listrik untuk menjahit,” kata Siska.

Kreativitas sangat dibutuhkan dalam kegiatan upcycle. Karena barang yang diupcycle biasanya menjadi barang eksklusif karena tidak bisa diproduksi secara massal, mengingat kombinasi barang dasar yang hendak diupcycle sangat terbatas. Tidak heran, akhirnya barang yang mengalami upcycle akan dihargai lebih mahal dari produk sebelumnya.

Anda lebih sering lakukan upcycle atau recycle barang? 

Baca: Kreasi Upcycle Nadine Chandrawinata, Sepatu Lama Jadi Seperti Baru

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus