Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Suka Begadang dan Kurang Tidur, Awas Efeknya pada Tubuh

Tidur seperti proses pengisian baterai pada gawai, setelah bangun dari tidur yang cukup, badan akan terasa lebih fit. Jadi, hindari begadang.

17 Agustus 2022 | 15.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi begadang. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang butuh tidur untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh, tak cuma mengonsumsi makanan bergizi empat sehat lima sempurna serta cukup olahraga. Orang dewasa setidaknya butuh tidur 6-8 jam setiap hari supaya energi terisi kembali. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidur seperti proses pengisian baterai pada gawai, setelah bangun dari tidur yang cukup, badan akan terasa lebih fit. Hanya saja kini, justru banyak orang yang tidak istirahat di malam hari, melakukan pekerjaan atau hanya sekedar menonton film. Begadang, istilah yang tepat. Inilah bahaya begadang menurut Newsmedicalnet dan Health.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Picu tekanan darah tinggi 
Gaya hidup tidak sehat dan kurang berolahraga menduduki peringkat lebih atas dari daftar penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi, begadang juga salah satunya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Chicago tentang kurang tidur menunjukkan orang yang tidur selama empat jam per malam selama enam hari berturut-turut mengalami peningkatan tekanan darah, penurunan kadar antibodi terhadap vaksin flu, peningkatan hormon stres, juga peningkatan kadar kortisol. 

Berpotensi alami kenaikan berat badan 
Ketika  begadang umumnya oranga akan ngemil untuk mengisi waktu. Hal itu dapat menimbulkan masalah dengan proses tubuh untuk metabolisme makanan sehingga ia cenderung memiliki risiko kenaikan berat badan lebih besar dibanding orang dengan waktu tidur normal. 

Risiko tinggi diabetes 
Di antara sederet bahaya begadang, terkena diabetes adalah salah satunya. Begadang bisa memicu diabetes tipe 2. Dalam sebuah penelitian 2022, para peneliti menemukan dalam 39 penelitian, begadang menjadi salah satu di antara penyebab meningkatnya risiko diabetes. 

Membahayakan remaja 
Ada penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolesence, jurnal tentang waktu tidur, yang diteliti pada Februari 2021 dan dilakukan pada 349 remaja. Dalam jurnal tersebut disebutkan remaja yang begadang, khususnya laki-laki, berisiko terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. 

Ganggu suasana hati hingga kepribadian 
Dalam catatan para peneliti dari Studi Biomolekul pada Maret 2021, orang yang tidak tidur di malam hari cenderung punya suasana hati yang kurang baik dan bahkan bisa mengganggu kepribadian. Para peneliti juga menyebutkan orang dengan aktivitas di malam hari ini lebih sulit mengatur emosi sendiri. 

Risiko kematian 
Meskipun jika begadang tetap dibarengi gaya hidup sehat serta rutin berolahraga tidak akan terlalu membahayakan, salah satu bahaya begadang adalah bisa menyebabkan kematian. Studi 2018 yang diterbitkan dalam The Journal of Biological and  Medical Rhythm Research menemukan fakta orang yang begadang dan sulit bangun di pagi hari berisiko 10 persen lebih tinggi meninggal lebih cepat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus