Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang ingin tampil lebih menarik dengan mengubah beberapa fitur di wajah. Sayangnya, kadang kala cara yang dilakukan salah, misalnya menjalani suntik silikon cair untuk memperbaiki hidung atau dagu, juga bokong dan anggota tubuh lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik Teuku Adifitrian atau yang lebih dikenal sebagai dr Tompi, suntik silikon cair ke tubuh manusia merupakan tindakan kriminal. Ini karena silikon cair menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh.
"Menyuntikkan cairan silikon ke dalam badan manusia, hidung, payudara, bokong, area wajah, penis, itu kriminal, tidak boleh," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu kepada ANTARA, Selasa, 13 Juni 2023.
Tompi menambahkan bahwa cairan silikon ini berbeda dengan implant silicon high cohesive seperti yang dipakai untuk payudara. Implan payudara silikon itu biasanya sudah medical grade dan bentuknya bukan cairan melainkan kapsul.
"Ada juga silikon implan pada hidung atau dagu untuk mengganti struktur tulang, itu juga aman karena medical grade, barangnya juga padat bukan cairan," Tompi menambahkan.
Tompi mengatrakan, cairan silikon yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak dapat dikontrol, seperti pembengkakan dan mengalirnya cairan silikon ke bagian-bagian tubuh lain. Dampaknya adalah kulit mengalami kerusakan dan bentuk tubuh menjadi tidak karuan karena terus membengkak. Jika silikon cair disuntikkan ke area wajah misalnya, wajah menjadi seolah-olah menggantung.
"Wajahnya jadi kayak menggantung gitu. Kita lihat fenomena ini seperti fenomena wajah-wajah korban suntik pada waria," ujar Tompi. "Jadi, ya enggak boleh menyuntikkan silikon cair ke badan manusia. That's it, apapun alasannya," tegas dia.
Banyak modalitas lain yang menurut Tompi bisa dipakai sebagai material dalam bidang estetika. Salah satu yang ia sarankan adalah menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tubuh sendiri.
"Kita bisa pakai lemak, kita bisa pakai jaringan-jaringan lain, tulang rawan, dan lain-lain yang bisa dipindah-pindahkan di badan kita. Kalaupun harus menggunakan bantuan benda asing, gunakan benda yang sudah medical grade," tutur Tompi.
Tapi perlu diingat, meski menggunakan material yang aman, tindakan estetik seperti implan silikon hanya boleh dilakukan oleh dokter bedah plastik atau dokter kulit yang ahli di bidangnya.
ANTARA
Pilihan Editor: Cardi B Berbagi Saran Tentang Operasi Plastik Usai Melepas Silikon
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini