Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tak peduli kaisar selassie

Penyebab penyakit rabies dan masa inkubasi penyakit ini pada manusia. (ksh)

19 Februari 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RABIES sendiri berarti gila. Penyakit ini disebabkan oleh virus neurotropik --virus yang menyerang pusat saraf. Ditularkan kepada manusia atau binatang melalui gigitan binatang yang terjangkit, terutama anjing (90%, kucing (6%) dan kera (3%). Masa inkubasi (tunas) penyakit ini pada manusia antara 2 sampai 3 minggu dan paling lama 1 tahun. Cepat lambatnya masa inkubasi itu tergantung pada banyak-sedikitnya gigitan. Juga banyaknya virus. Tetapi bertambah dekat gigitan itu ke otak tambah cepat penyakit menyerang. Pada hewan percobaan diketahui kecepatan perjalanan virus menuju susunan saraf pusat adalah 3 mm per jam. Dari situ virus kemudian menyebar sampai ke kelenjar ludah. Ludah menjadi perantara dalam penyebaran penyakit ini. Menurut Drh. Triwibowo MPS yang menulis dalam majalah Medika bulan Desember 1980, 3 sampai 5 hari sebelum menunjukkan gejala rabies, ludah anjing sudah bervirus. Sehingga mutlak dilakukan observasi tiap kali ada anjing yang menggigit orang, walaupun belum memperlihatkan gejala klinis rabies," katanya. Kalau gigitan terjadi di daerah yang berbahaya, seperti kepala dan leher tak perlu menunggu observasi sampai 10 hari, biasanya dokter akan memberikan vaksin dan serum. Tetapi jika terjadi di daerah tubuh yang kurang berbahaya, seperti tangan dan kaki, dan setelah 10 hari menggigit anjing mati, maka si penderita cukup diberi vaksinasi. Pengobatan ditekankan pada pencegahan. Sebab sekali virus menyebar susah diobati. Dan pengobatan dengan serum hanya manjur selama masa inkubasi. Vaksinasi buat mereka yang sudah terserang bisa berakibat lain pula. Menurut sebuah penelitian, 12 dari 1.000 penderita di Sulawesi Utara yang divaksinasi menderita peradangan otak. Tubuh penderita tidak panas sekalipun menderita peradangan. Tapi sering kejang-kejang. Sekalipun mereka sembuh dari rabies, tapi gejala yang diakibatkan efek samping vaksin itu bisa menyesatkan dokter. Mereka bisa dikira gila. Begitu menakutkannya penyakit ini banyak negara mengenakan karantina yang ketat. Inggris dan negara-negara Skandinavia paling berhasil menampik penyakit ini. Di samping dikelilingi laut negara-negara itu berhasil terutama karena karantina dijalankan secara ketat tanpa pandang bulu. Kaisar Ethiopia, Haile Selassie semasa berkuasa terpaksa meninggalkan anjing kesayangannya Chihuahua di karantina, ketika dia berkunjung ke Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus