Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Margarin dan mentega sama-sama berwarna kuning muda yang biasanya dapat digunakan untuk memasak dan memanggang. Sekilas mungkin keduanya tampak serupa, namun sesungguhnya keduanya berbeda. Baik dari bahan utama pembuatannya hingga manfaat kesehatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disarikan dari webmd.com, butter atau mentega ialah salah satu produk susu yang dibuat dari krim susu atau lemak hewani yang diaduk. Mentega umumnya dibuat dari susu sapi, walaupun ada pula yang terbuat dari susu domba atau kambing.
Mentega
Mentega digunakan khususnya sebagai lemak penggorengan, olesan, bahan saus, dan kue kering. Bersumber dari lemak susu yang terkonsentrasi, sebagian besar kandungan mentega merupakan lemak jenuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena adanya penelitian yang mengaitkan asupan tinggi lemak jenuh dengan peningkatan risiko penyakit jantung, orang-orang direkomendasikan agar membatasi konsumsi mentega pada 1970-an.
Dilansir dari Healthline.com, mentega yang dibuat dari susu sapi sehat yang diberi makan rumput segar jauh lebih bergizi tentunya. Adapun kandungan mentega ialah:
- Vitamin K2, yang dapat membantu mencegah banyak penyakit serius, termasuk kanker, osteoporosis, dan penyakit jantung.
- Conjugated Linoleic Acid (CLA). Studi menunjukkan bahwa asam lemak dapat memiliki sifat anti-kanker dan membantu menurunkan persentase lemak tubuh.
- Butyrate atau asam lemak rantai pendek, yang ditemukan dalam mentega yang juga diproduksi oleh bakteri di usus. Berfungsi melawan peradangan, meningkatkan kesehatan pencernaan dan dapat membantu mencegah penambahan berat badan.
- Omega-3. Mentega dari susu sapi sehat memiliki lebih sedikit omega-6 dan lebih banyak omega-3.
Margarin
Bila mentega terbuat dari produk hewani, berbeda dengan margarin yang merupakan produk non susu. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan margarin ialah lemak minyak nabati, yang biasanya didapatkan dari kelapa sawit.
Sebagian besar margarin tinggi akan kandungan lemak tak jenuh ganda. Jumlah pastinya tergantung pada minyak nabati apa yang digunakan untuk memproduksinya. Misalnya, margarin berbahan dasar minyak kedelai mungkin mengandung sekitar 20 persen lemak tak jenuh ganda.
Lemak tak jenuh ganda umumnya dianggap sehat. Bahkan memiliki manfaat untuk kesehatan jantung jika dibandingkan dengan lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh ganda telah dikaitkan dengan penurunan 17 persen resiko masalah jantung, tetapi tidak berpengaruh signifikan pada risiko kematian akibat penyakit jantung.
Beberapa margarin diperkaya dengan pitosterol atau stanol. Minyak nabati secara alami kaya akan senyawa ini. Margarin yang diperkaya fitosterol dapat menurunkan kolesterol jahat dalam jangka pendek. Namun margarin juga dapat menurunkan kolesterol baik. Selain itu belum ada penelitian yang mendeteksi hubungan signifikan antara asupan pitosterol total dan risiko penyakit jantung.
Demikian perbedaan nutrisi dan manfaat kesehatan margarin dan mentega. Untuk kepentingan dan kegunaan tertentu yang spesifik, jangan sampai salah pilih.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Perbedaan Margarin dan Mentega untuk Membuat Kue, Lebih Enak yang Mana?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.