Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kucing menjadi hewan peliharaan yang memiliki umur yang cukup panjang. Mereka bisa menemani kita hingga bertahun-tahun lamanya. Banyak sekali kenangan kebersamaan dengan kucing yang berat dilepas jika hewan berbulu tersebut tiba-tiba pergi. Kucing sendiri memiliki sensitivitas untuk menyadari bahwa umurnya sebentar lagi akan berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat kucing mencapai akhir hidupnya, mereka bisa menunjukkan gejala fisik tertentu untuk memperlihatkan kondisi mereka. Sebagai manusia, kita sebenarnya bisa mempelajari tanda-tanda bahwa kucing sedang sekarat. Untuk apa? Agar dapat mengetahui kapan saatnya mencari bantuan dokter hewan untuk membuat kematian kucing senyaman mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut tanda-tanda kucing mau mati:
1. Menurunnya Nafsu Makan dan Minum
Dilansir dari Pet Angel, kucing memiliki sensitivitas sendiri pada pola kerja tubuh mereka. Menjelang akhir hayatnya, kucing bisa menyadari jika sistem pencernaannya sudah sangat sulit untuk mengolah makanan dan minuman. Sehingga mereka cenderung memilih tidak makan dan minum atau mereka akan sangat sulit menerima.
2. Suhu Tubuh Lebih Rendah
Kucing akan mengalami penurunan suhu tatkala mereka akan mendekati kematian. Umumnya kucing memiliki suhu tubuh normal sekitar 37-38 derajat Celsius. Jika suhu tubuh kucing di bawah 37 derajat, kemungkinan kondisinya tidak baik, entah itu sakit atau mereka sekarat. Pada saat mereka sekarat, jantung kucing akan melemah. Sehingga organ tubuh lainnya mulai berhenti berfungsi, dan tubuhnya akan memberi sinyal dengan menurunkan suhunya.
Cara untuk mengetahuinya, jika perilaku kucing mulai aneh, cobalah untuk mengecek suhu tubuhnya menggunakan termometer. Letakkan termometer di telinga atau gunakan rektal digital untuk memeriksa suhu tubuhnya. Biasanya juga dapat merasakannya lewat telapak kakinya. Apabila terasa dingin saat disentuh, itu bisa menjadi tanda bahwa jantungnya melambat.
3. Perubahan Penampilan dan Bau
Mendekati akhir hidupnya, kucing akan memberi tanda yang tidak biasa mereka lakukan sebelumnya. Salah satunya kucing akan menjadi malas untuk membersihkan dirinya, padahal mereka hewan yang sangat suka merawat diri. Kucing memiliki cara sendiri untuk merawat diri. Seperti menjilati bulu di badannya untuk menghilangkan bulu yang rontok.
Ketika kucing sekarat, kucing akan malas melakukan hal itu. Mereka juga akan mengeluarkan bau yang tidak sedap karena racun yang menumpuk. Hal ini karena organ mereka berhenti bekerja dengan baik. Bau tersebut akan semakin buruk seiring berjalannya waktu karena mereka tidak memiliki cara untuk menghilangkan racun.
4. Mencari Kesendirian
Kucing sebenarnya sangat menyukai berada di sekitar makhluk lain, entah itu sesama kucing atau kepada manusia. Ketika mereka sekarat, kucing akan memilih menyendiri dan menarik diri dari lingkungan. Di rumah, misalnya, mereka akan berbaring di tempat-tempat yang tidak banyak disadari seperti pojok ruangan atau di bawah kolong meja, tempat tidur, atau kursi. Kucing yang menyendiri tidak memiliki tenaga karena tubuhnya sudah banyak racun dan organ tubuh mereka tidak lagi bekerja dengan baik.
5. Perubahan Fisik
Dikutip dari PetMD, yang paling bisa dilihat sebenarnya perubahan perilaku dan fisik kucing. Perilaku kucing akan berbeda ketika menjelang kematian karena fisik mereka mengalami perubahan. Hal itu merupakan bagian dari proses kematian, ketika tubuh mulai mati, fungsi organ dan kemampuan mental akan hilang. Biasanya kucing akan menunjukkan menjadi kurang reaktif dan responsif
Tanda-tanda kucing akan mati juga mencakup gejala fisik, seperti penurunan berat badan, kelesuan, mata cekung, masalah pernapasan, muntah, diare, dan dehidrasi. Perubahan perilaku kucing bisa dilihat dari lesu, tidak banyak bergerak, menolak untuk bergerak, kaki belakangnya lemas, dan mereka juga akan tidur lebih lama dari biasanya.
Pilihan Editor: Bagaimana Cara Mengobati Kucing Cacingan?