Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Teori Sistem Keluarga: Menguak Wujud Ikatan Emosi Antar Anggota

Diketahui, hubungan ikatan emosi antara para anggota telah menjadi sifat alami keluarga.

16 Oktober 2022 | 21.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Teori sistem keluarga adalah teori yang diperkenalkan oleh Dr. Murray Bowen yang menunjukkan bahwa individu tidak dapat dipahami secara terpisah satu sama lain, melainkan sebagai bagian dari keluarga mereka, termasuk dalam ikatan emosi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada berbagai teori psikologi yang menjelaskan tentang dinamika kesejahteraan keluarga. Salah satunya yang paling terkenal bernama Teori Sistem Keluarga atau Family System Theory. Teori ini dikembangkan oleh seorang psikiater dan peneliti Murray Bowen antara tahun 1913 sampai 1990.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir buku berjudul Clinical Applications of Bowen Family System Theory, Teori Sistem keluarga Bowen adalah teori perilaku manusia yang memandang keluarga sebagai unit emosional dan menggunakan pemikiran sistem untuk menggambarkan interaksi kompleks unit. Diketahui, hubungan ikatan emosi antara para anggota telah menjadi sifat alami keluarga. 

Menurut Bowen, keluarga adalah sebuah sistem di mana setiap anggota memiliki peran dan aturan untuk dihormati. Anggota sistem diharapkan untuk saling menanggapi dengan cara tertentu sesuai dengan peran mereka. Dalam batas-batas sistem, pola-pola berkembang karena perilaku anggota keluarga menyebabkan perilaku anggota keluarga lainnya dengan cara yang bisa diprediksi.

Disebutkan dalam teori tersebut, keluarga sangat memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan anggotanya. Dengan begitu sering kali orang seolah-olah tampak hidup di bawah "kulit emosional" yang sama. Misalnya, hubungan saling meminta persetujuan, dukungan, atau saling mengharapkan satu sama lain. Keterhubungan dan reaktivitas ini membuat fungsi anggota keluarga saling bergantung. 

Sebaliknya, adanya ketegangan yang meningkat dalam sebuah keluarga, dalam teori ini menegaskan bahwa ini bisa menimbulkan suatu masalah. Sebagai contoh, ketika anggota keluarga menjadi cemas, kecemasan mereka dapat meningkat dengan menyebar menular di antara mereka. Saat kecemasan meningkat, keterhubungan emosional anggota keluarga menjadi lebih stres daripada menghibur. 

Situs resmi The Bowen Center lebih lanjut menjelaskan setidaknya ada delapan konsep di dalam Teori Sistem Keluarga yang saling terkait. Bowen kemudian mengintegrasikannya menggunakan sistem berfikir sistematis dan logis untuk menyatukan pengetahuan tentang manusia sebagai produk evolusi dengan pengetahuan dari penelitian keluarga. 

Asumsi inti, bahwa sistem emosional yang berkembang selama beberapa miliar tahun mengatur sistem hubungan manusia. Orang-orang memiliki "otak berpikir", bahasa, psikologi dan budaya yang kompleks, tetapi mereka masih melakukan semua hal biasa yang dilakukan oleh bentuk kehidupan lainnya. 

Jadi, dapat dipahami dalam Teori Sistem Keluarga bahwa sistem emosional mempengaruhi sebagian besar aktivitas manusia dan merupakan kekuatan pendorong utama dalam perkembangan masalah klinis. 

Pengetahuan tentang bagaimana sistem emosional (diantaranya ikatan emosi) bekerja dalam keluarga, pekerjaan, dan sistem sosial seseorang menawarkan pilihan baru yang lebih efektif untuk memecahkan masalah. 

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Metode Pernapasan Ini Bantu Tidur Cepat dan Menenangkan Pikiran yang Cemas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus