Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Hotman Paris Hutapea. Pengacara kondang ini selalu muncul di layar kaca dengan busana dan gaya hidup mewahnya. Meski selalu tampil kuat dan telah banyak memenangkan perkara yang dikaitkan dengan hukum, Hotman Paris Hutapea ternyata juga pernah meluapkan emosinya melalui sebuah tangisan.
Baca: Warna Warni Hotman Paris Hutapea Lewat Instagram
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut pengakuannya saat melakukan banyak wawancara dengan media, ia hanya pernah menangis dua kali selama hidupnya. Hal pertama yang membuat dirinya menangis adalah saat kematian sang ibu tercinta di usia ke-70 tahun. Itu juga ia ungkapkan saat menjadi host di program televisi miliknya, Hotman Paris Show.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepat pada 17 Februari 2018, ia mengatakan bahwa tangisan akan kepergian ibundanya adalah sebuah bentuk penyesalan. Saat itu, sang ibu meninggal karena terpeleset di kamar mandi. Rupanya, hal tersebut disebabkan oleh darah tinggi yang diidapnya. “Selama ini ibu saya selalu menemani saya check up sampai ke luar negeri. Tapi karena ibu saya orang yang kuat dan tidak pernah mengeluh, kami tidak check up untuk dia,” katanya.
Selain menangis karena kepergian sang ibu, hal kedua dan terakhir yang menyebabkan Hotman Paris menangis adalah saat dirinya melihat sang putri menempuh pendidikan di Universitas Harvard. Tangisan tersebut adalah bendungan dari rasa bangga kepada dirinya yang dapat menyekolahkan Felicia Putri Hutapea. Selain itu, ia juga mengucap syukur atas kemampuan putrinya yang dapat diterima di universitas tersebut.
Baca: Hotman Paris Janji Sumbang Rp 100 Juta untuk Lalu Muhammad Zohri
“Saya dulu dari tapanuli utara ke sekolah jalan kaki. Begitu saya sampai di monumen Harvard, saya menangis karena kok saya bisa mengirimkan putri saya dan dia pun bisa diterima di sana,” kata Hotman Paris Hutapea dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi nasional pada 15 Februari 2018. “Jangan kira orang yang badung seperti saya ini tidak bisa menangis.”
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | YOUTUBE