Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tes Tonometri, Pemeriksaan Tekanan Bola Mata untuk Mencegah Risiko Glaukoma

Jika seseorang memiliki keluhan seperti gejala sakit mata atau penglihatan kabur biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes tonometri

19 Mei 2022 | 12.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi mata. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika seseorang memiliki keluhan seperti gejala sakit mata atau penglihatan kabur biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes tonometri. Mengutip Healthline, tes tonometri digunakan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata intraocular pressure (IOP).

Apa itu tes tonometri?

Tes ini membantu dokter menentukan risiko glaukoma penyakit mata serius yang menyebabkan kehilangan penglihatan jika tak segera diobati. Kebanyakan kasus glaukoma, cairan yang biasanya melumas dan memberi nutrisi mata mengalir terlalu lambat menyebabkan tekanan meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanpa pengobatan, peningkatan tekanan akan membahayakan saraf optik dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Merujuk keterangan American Academy of Ophthalmology (AAO), glaukoma salah satu penyebab utama kehilangan penglihatan orang dewasa di atas usia 60 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perubahan tersebab glaukoma kerap berkembang selama bertahun-tahun tanpa disadari. Itu karena tak ada rasa sakit yang muncul dari tekanan bola mata. Alat tonometri untuk mendeteksi dini perubahan kesehatan mata. Tes yang biasanya disarankan dokter adalah tonometri goldmann. Tes ini biasanya mempunyai hasil paling akurat.

Sebelum tes tonometri goldmann, dokter mata akan meneteskan obat mata untuk mati rasa atau baal. Setelah mata menjadi baal, dokter akan menyentuhkan kertas tipis yang mengandung zat warna oranye di permukaan mata. Tujuannya, untuk meningkatkan akurasi tes. Saat baal, dokter akan membersihkan permukaan mata untuk meningkatkan akurasi tes.

Dokter pun akan menempatkan mesin slit-lamp di depan mata pasien. Sorot lampu ke arah mata sampai ujung probe tonometer menyentuh kornea pasien.

Saat kornea terbuka, tonometri mendeteksi tekanan di mata pasien. Dokter mata akan menyesuaikan tekanan sampai mendapat pembacaan hasil yang tepat. Pasien tak akan merasakan sakit selama prosedur ini, karena kondisi mata sudah baal.

YOLANDA AGNE

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus