Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tidak Ingin Menikah, Dampak Anak Saksikan Orang Tua Selingkuh

Terkadang pertengkaran atau perselingkuhan orang tua tidak terkontrol. Akibatnya terlihat oleh anak. Bagaimana dampak psikologis pada anak?

28 Januari 2018 | 11.50 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. huffpost.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian, perselingkuhan, dan pertengkaran orang tua tentulah bukan hal-hal yang seharusnya disaksikan anak. Namun terkadang semua hal itu terjadi di luar kontrol orang tua. Dalam beberapa kasus perceraian, perselingkuhan justru terungkap dari kesaksian sang anak yang sudah beranjak remaja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika ini terjadi, apa yang harus dilakukan orang tua? Apa dampaknya pada anak, jika pernah menyaksikan hal-hal yang tidak semestinya mereka ketahui? Baca: Cari Pacar? Pilih yang Punya Mata Cokelat, Bisa Lebih Dipercaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Psikolog anak dan remaja TigaGenerasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengungkapkan ada efek jangka pendek dan jangka panjang yang kemungkinan besar akan dialami anak ketika mereka memergoki atau menemukan bukti perselingkuhan yang dilakukan orang tua sendiri.

“Efek jangka pendeknya adalah marah, kecewa, kehilangan kepercayaan, hingga benci kepada orang tua yang berselingkuh. Sedangkan efek jangka panjangnya antara lain adanya perasaan takut atau kecemasan bahwa mereka akan mengalami hal yang sama di kemudian hari hingga keengganan menikah ketika mereka dewasa,” kata Vera. Baca: Minimal 6 Bulan untuk Normal Usai Perselingkuhan, Cek 4 Tandanya

Ketika anak menyaksikan atau mendapati bukti adanya pengkhianatan, kemungkinan besar mereka akan akan melaporkan kepada orang tua yang posisinya dikhianati. Jika ini terjadi, orang tua boleh saja marah, namun jangan melupakan posisi dan aspek psikologis anak. "Perasaan marah pasti sulit disembunyikan dari anak yang melaporkan. Namun sebaiknya penyelesaian masalah tidak memosisikan anak terjepit di tengah keributan orang tua,” kata Vera.

Senada dengan Vera, psikolog Tiara Puspita M.Psi., menyarankan agar orang tua yang diselingkuhi tidak selalu menceritakan masalah kepada anak sehingga anak merasakan hal yang sama dengannya, entah itu marah, benci, dan dendam. Bagaimana pun semua itu emosi negatif yang tidak baik bagi jiwa anak. Baca: Pasca Anestesi: Begini Menyadarkannya, Ada Halusinasi Seksual?

“Mungkin hal ini dapat memberikan perasaan nyaman bagi pihak yang diselingkuhi, karena menyadari ia tidak sendirian dan sama-sama menjadi pihak yang disakiti. Namun sebaiknya orang tua tidak menceritakan hal-hal detail terkait perselingkuhan, khususnya jika itu dianggap bisa menjadi sebuah cara untuk membalas pasangan yang berselingkuh,” kata Tiara.

TABLOID BINTANG

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus