KEJUTAN itu datang pada usia senja, apa hendak dikata. Institut Karolinska Stockholm mengumumkan tiga pemenang Hadiah Nobel Kesehatan 1988, Senin pekan lalu. Hadiah bergengsi itu jatuh pada: Dr. Sir James W. Black dari Inggris (64 tahun), Dr. Gertrude B. Elion, dan Dr. George Hitchings, keduanya dari Amerika Serikat, berumur 70 tahun dan 83 tahun. Ketiganya berjasa besar dalam usaha menemukan obat-obat canggih untuk penyakit jantung dan kanker. Penelitian ke arah itu mereka lakukan dengan tekun sejak beberapa puluh tahun lalu. Kini sudah terbukti, prinsip-prinsip yang mereka temukan telah menjadi dasar bagi sejumlah besar sistem pengobatan. Dr. Sir James W. Black di bidang penyakit jantung. Dr. Gertrude B. Elion dan Dr. George Hitchings di bidang penyakit virus, termasuk AIDS. James Black adalah penemu obat jantung terkenal Beta blocker (1962). Keutamaan penemuan itu ada pada prinsipnya. Beta blocker bisa secara efektif menurunkan kerja jantung dengan jalan memblokir suplai oksigen. Terapi ini diperlukan untuk mengatasi serangan jantung. Kini telah dibuat ribuan jenis obat jantung dengan prinsip ini. "Kehormatan itu harusnya diberikan kepada tim, bukan kepada saya pribadi," kata Black, yang hingga kini masih aktif di Scotland University of St. Andrews. Reaksi Elion dan Hitchings sama saja: terperanjat. "Saya sama sekali tak menyangka," kata Hitchings, yang kini sudah tidak aktif lagi. Ia bersama Elion adalah peneliti pada perusahaan obat Burroughs Welcome Co. sejak Perang Dunia II. Elion, yang juga sudah pensiun, menyatakan sangat berbahagia ketika menerima telegram dari Institut Karolinska Stockholm. Elion dan Hitchings adalah pasangan luar biasa di bidang penelitian ilmu kesehatan. Sejak tahun 1940, mereka bersama-sama meneliti prinsip pertumbuhan sel-sel kanker. Dan setelah menelusuri jutaan asam amino pada inti sel, mereka akhirnya berhasil menemukan secara pasti perbedaan pertumbuhan sel-sel kanker dan sel-sel yang masih sehat. Penemuan ini sangat penting karena sejak itu kanker yang masih misterius mulai dikenal seluk beluknya. Penemuan besar itu memacu kedua ilmuwan tersebut untuk meneliti tanpa henti. Mereka bertekun di Laboratorium Burroughs Welcome di Carolina Utara. "Pasangan hidup saya adalah ilmu dan karier saya," ujar Elion, yang tidak menikah itu. Pada tahun 1977, kedua ilmuwan kembali mengejutkan dunia karena ikut menemukan obat acyclovir. Acyclovir merupakan obat pertama yang berhasil menaklukkan retrovirus, seJenis virus yang ganas dan sulit ditaklukkan. Setelah diproduksi di tahun 1977, acyclovir dikenal sebagai obat herpes yang sangat ampuh. Herpes adalah penyakit kelamin baru yang muncul di tahun 70-an di Amerika Serikat. Virus ini bisa tiba-tiba mengganas, kendati di awal perkembangannya tidak menimbulkan gejala apa-apa. Biarpun bukan penyakit mematikan, herpes merusakkan keturunan. Peranan penemuan Elion dan Hitchings semakin terasa penting ketika AZT, obat AIDS, ditemukan dua tahun lalu. Dari sejumlah obat AIDS yang mendapat izin percobaan, AZT (azidothymidine) termasuk obat yang paling diharapkan. Pnnsip kerJa AZT tak lain prinsip kerja acyclovir. Baik AZT maupun acyclovir bergerak memasuki virus dan merusakkan infrastruktur jasad renik itu. Inilah satu-satunya cara untuk melumpuhkan keganasan retrovirus. Virus ini dalam menyebarkan penyakit menduduki sel-sel jaringan tubuh, menghancurkan sistem pertahanan sel, dan akhirnya mengusai sistem reproduksinya. Dari sini, virus berkembang biak. Jis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini