Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brokoli Cegah Kanker Prostat
Para pria, bersahabatlah dengan brokoli. Sayur ini berguna mencegah kanker prostat. Demikian penjelasan Profesor Dr dr Sunaryo Hardjowijoto pada pidato pengukuhan guru besar di Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa pekan lalu.
Menurut Prof Sunaryo, senyawa aktif sulfoprane (SFN) dalam brokoli berkhasiat menahan laju pertumbuhan sel kanker. Bahkan, "Bukan hanya kanker prostat, tetapi juga kanker payudara dan kulit," katanya. Sejumlah studi, antara lain yang digelar Universitas John Hopkins, Baltimore, AS, menyebutkan bahwa SFN juga dapat menghambat bahkan membunuh sel kanker dengan merusak komponen sel kanker.
Senyawa aktif SFN, Prof Sunaryo menjelaskan, juga membantu sel tubuh mempertahankan diri dari oksidan, radikal bebas yang beracun dan bisa merusak DNA. Memakan satu ons brokoli, sekitar setengah cangkir, saban hari berarti setara dengan memasukkan sedikitnya 73 miligram SFN ke dalam tubuh.
Pada kanker prostat, Prof Sunaryo menegaskan pentingnya upaya pencegahan. Hal ini karena alternatif terapi yang tersedia masih belum banyak dan mahal. Selama ini terapi yang tersedia adalah dengan menggunakan teknik pembedahan radikal untuk mengangkat semua kelenjar prostat. Syaratnya, kanker prostat masih dalam taraf dini.
Perkembangan terakhir di dunia kedokteran memang telah memungkinkan pembedahan jarak jauh (telesurgery) dengan bantuan laparoskopi. Di Eropa, operasi bahkan dilakukan dengan bantuan robot yang bisa melakukan pembedahan pada organ prostat yang penuh sudut dan lekukan super-rumit. Tapi, metode mutakhir ini belum tersedia di Tanah Air. n
Lampu Hijau buat Silikon
Tahun-tahun panjang penuh kontroversi mencapai babak baru. Jumat dua pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) resmi membolehkan silikon untuk implan payudara.
Empat belas tahun lalu, lembaga yang sama telah melarang penggunaan silikon untuk ditanamkan pada payudara. "Waktu itu data memadai tentang manfaat dan risiko implan silikon belum ada," kata Dr Daniel Schultz, Direktur FDA untuk Bagian Radiologi dan Peralatan Kesehatan. "Sekarang data yang memadai sudah tersedia," katanya.
Memang, FDA memberi catatan ketat. Implan silikon hanya diperbolehkan bagi perempuan di atas 22 tahun atau yang sedang menjalani operasi perbaikan payudara-misalnya karena kanker. Lembaga ini juga memberi peringatan keras, yakni implan silikon hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup, tak boleh berkali-kali. Si pemakai pun dianjurkan melakukan tes MRI (magnetic resonance imaging) secara rutin untuk memantau apakah silikon yang sudah ditanam pecah atau tidak.
Persyaratan lainnya, perusahaan yang memproduksi implan silikon untuk payudara-Allergan Inc dan Mentor Corp-diwajibkan melengkapi studi tentang keamanan dan risiko silikon. Aneka persyaratan ketat ini diberlakukan karena FDA sebenarnya masih merisaukan dampak implan.
Sejak pertama kali implan diperkenalkan pada 1962, telah banyak wanita yang melaporkan penderitaan yang mereka alami akibat pecahnya silikon yang dipakai. Selain menimbulkan rasa sakit, pembengkakan, mati rasa, dan infeksi, implan silikon juga membuat payudara mengeras dan berubah bentuk. Yang lebih mengerikan, gumpalan silikon dapat menyebar ke seluruh tubuh jika terjadi kebocoran.
Tentu, tidak semua pihak setuju dengan pencabutan pelarangan implan silikon pada payudara. Tak sedikit dokter yang menilai kebijakan FDA keliru, mengingat banyaknya laporan dampak negatif silikon. Beberapa senator di Amerika bahkan meminta dilakukan investigasi untuk mengetahui alasan FDA mengizinkan kembalinya implan silikon.
Stroke di Mata
Mohon, jangan anggap remeh bila penglihatan Anda mendadak menghilang beberapa kejap. Boleh jadi, ini merupakan tanda awal stroke pada mata. Kalangan medis menyebut kejadian itu sebagai buta sepintas (amaurosis fugax).
"Itu terjadi karena ada penyumbatan pembuluh darah mata yang bersifat sementara," kata Profesor Sidarta Ilyas, spesialis penyakit mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Sifat sementara bisa terjadi karena materi sumbatan pergi ke bagian pembuluh darah lain yang lebih besar, atau lumer di tengah jalan.
Bila curiga, segera kunjungi dokter, terutama bagi Anda yang menyandang risiko tinggi stroke. Jika tak segera ditangani, stroke mata bukan mustahil datang kembali bahkan mungkin dengan derajat gangguan yang lebih tinggi.
"Stroke mata bisa terjadi jika ada penyumbatan permanen atau perdarahan di pembuluh darah mata," kata Sidarta. Efek yang muncul sangat bergantung pada lokasi dan tingkat kerusakan yang terjadi. Bisa berupa penglihatan kabur atau bahkan buta sama sekali.
Belakangan ini, menurut Sidarta, kasus stroke mata cenderung meningkat, seiring dengan makin bertambahnya pengidap penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol. Peningkatan kasus juga dimungkinkan karena tersedianya peralatan mutakhir. Umpamanya, alat pemeriksa pembuluh darah (angiografi) yang memungkinkan deteksi akurat sehingga tersumbatnya pembuluh darah mata bisa diketahui. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo