Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khitan Cegah AIDS
Manfaat khitan untuk kesehatan kembali terbukti. Para peneliti Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sunat bisa mencegah kematian akibat AIDS. Berdasar data dari banyak penelitian, terbukti bahwa lelaki yang dikhitan memiliki risiko lebih rendah terinfeksi virus AIDS.
Para peneliti itu juga menaksir, kalau dalam 10 tahun ke depan semua pria disunat, sekitar 2 juta infeksi baru dan 300 ribu angka kematian bisa dihindari. Khitan membantu mengurangi risiko infeksi. Sebab, dengan disunat, virus yang bertahan lebih baik di lingkungan yang hangat dan basah, seperti di bawah kulup, tak dapat bertahan.
Saat ini HIV, yang menyebabkan AIDS, telah menginfeksi 40 juta orang. Selain itu, 25 juta orang lainnya tewas gara-gara penyakit yang sama. Kebanyakan penderita di-temukan di Afrika subSahara, dengan cara pe-nularan terbesar lantar-an hubungan heteroseksual.
Tahun lalu Dr Bertran Auvert dari Badan Riset Nasional Prancis dan mitranya di WHO menemukan bahwa 65 persen lelaki yang dikhitan di Afrika Selatan tidak terinfeksi virus yang mematikan dan belum ada penyembuhnya ini. "Di Afrika Barat, khitan untuk lelaki lazim dilakukan dan rata-rata tingkat temuan HIV-nya rendah. Sedangkan di Afrika bagian selatan sebaliknya," begitu tertulis dalam laporan mereka yang dipublikasikan The Public Library of Science Medicine.
Konflik Biseksual Penyebab Skizofrenia
Penyebab penyakit ski-zofrenia kini mulai terkuak. Selama ini penyakit yang pe-ngidapnya suka mengasing-kan diri itu diselimuti miste-ri. Michael Mahoney, se-perti dikutip Coors pekan lalu, melontarkan teori yang tidak hanya menjelaskan penyebab penyakit ini, tapi juga akar dari semua penyakit mental.
Teori itu ia tuangkan da_lam buku berjudul Schizophrenia: The Bearded Lady Di-sease. Dalam buku itu, man-tan jurnalis tersebut me-ngatakan bahwa konflik ba-tin yang sangat hebat akibat masalah biseksual dan kebingungan identitas gender adalah penyebab utama semua penyakit mental.
Dalam buku itu Mahoney men-cantumkan 639 kutipan da-ri para psikolog, pasien, dan- penulis biografi penderi-ta skizofrenia. Ia memang te-lah menghabiskan 40 tahun hi-dupnya untuk menyelidiki teo-ri tentang disfungsi mental ini.
"Ini adalah hukum alam tak terbantahkan," ujar Mahoney. "Tak ada spesies lain kecuali manusia yang menderita penyakit mental, karena tak ada spesies lain yang memiliki ke-kuatan intelektual untuk me-nekan perasaan seksual me-reka, ataupun motivasi untuk melakukan hal itu."
Kafein dan Rasa Kantuk
Jangan sembarangan- menyeruput minuman ber-kafein bila Anda mengantuk. Minuman berkadar kafein rendah, apalagi dengan -kadar gula tinggi, justru akan memperburuk keadaan. Satu jam se-telah menyeruput minuman berkadar gula tinggi atau kafein rendah, reaksi kita cenderung lamban, konsentrasi pun hilang.
Tim dari Universitas Lou-gh-borough melakukan riset- tentang rasa kantuk dan mi-num-an berkafein yang dipublikasikan di Human Psycho-pharmacology: Clinical and Experimental bulan ini. Se-pu-luh orang menjadi relawan dalam penelitian itu.
Sehari sebelum pengujian, mereka hanya boleh tidur mak-simal lima jam. Satu jam se-telah makan siang ringan, mereka diberi minuman be-renergi (42 gram gula + 30 mi-ligram kafein) dan sebagian lagi menenggak minuman tanpa gula.
Setelah itu mereka menja-lani- tes selama 90 menit untuk- mengetahui tingkat kantuk dan kemampuan ber-konsentrasi. Selama 30 menit pertama, tidak ada bedanya. Semua relawan masih sigap. Tetapi 50 menit kemudian, relawan yang mengkonsumsi minuman berenergi mulai mengantuk.
Hasil penelitian lain me-nunjukkan minuman ber-energi yang mengandung kafein tinggi akan meningkatkan konsentrasi. "Gula tidak efek-tif melawan kantuk. Jadi hin-dari minuman ringan yang- me-ngandung banyak gula tetapi sedikit atau bahkan tanpa kafein," ujar Profesor Jim Horne dari Pusat Penelitian Tidur Universitas Loughborough.
"Cara yang jauh lebih baik untuk melawan kantuk adalah menenggak minuman yang mengandung kafein, dikombinasi dengan tidur siang sebentar," Horne menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo