Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecanduan TV Memicu Insomnia
Anak remaja Anda hobi menonton televisi? Hati-hati, kecanduan menonton TV di kalangan remaja bisa ber-dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, mereka akan sulit tidur pada awal usia dewasanya. Demikian menurut laporan di jurnal Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine edisi Juni 2004.
Ini hasil survei di Amerika Serikat atas 759 ibu dan anak remaja mereka yang berusia 14 sampai 22 tahun. Remaja yang menonton TV di atas tiga jam per hari, menurut survei ini, mengeluhkan kesulitan tidur dua kali lebih sering ketimbang penonton TV tak lebih dari satu jam per hari. "Menonton televisi lebih dari dua jam per hari sebaiknya dihindari," kata juru bicara tim peneliti, Dr. Jeffrey G. Johnson.
Belum jelas mengapa dampak ini hanya terjadi pada kalangan remaja. Yang pasti, menurut Johnson, menonton TV sampai larut membuat orang terus "waspada" berlebihan. Terlalu banyak kontak dengan cahaya terang dari layar televisi bisa mengganggu siklus "tidur-jaga" seseorang.
Mary A. Carskadon dari Brown Medical School, Rhode Island, memberikan catatan khusus atas temuan Johnson dan koleganya. Katanya, banyak remaja Amerika tak memenuhi kebutuhan tidur malam yang normal—delapan setengah sampai sembilan setengah jam. Akibatnya, mereka sering bermasalah dengan metabolisme, sistem kekebalan tubuh, capek berlebihan, dan bahkan depresi. "Remaja yang berpikir bisa berbuat banyak dengan kurang tidur, nyatanya sering tak bisa berbuat sama sekali," kata dia.
Otak Super Berkat Komputer
Teknologi komputer bukan saja jadi simbol kehebatan otak manusia. Kini, seperti mau membalas jasa penciptanya, komputer pun bisa memperhebat otak manusia. Menurut penelitian terbaru di Amerika Serikat, anak usia pra-sekolah yang terbiasa memakai komputer punya kemampuan belajar lebih baik ketimbang teman sebayanya yang tak pernah main komputer.
Studi ini melibatkan 112 orang anak berusia 3 sampai 5 tahun. Anak yang suka komputer dan anak yang "gagap" komputer dilibatkan pada tes kecerdasan yang biasa dipakai mengukur kesiapan seorang anak untuk masuk sekolah. Uji kognitif ini meliputi tes angka dan tes huruf. Ternyata anak yang sering bermain-main komputer umumnya punya skor lebih tinggi. Ini mengukuhkan hasil studi sebelumnya bahwa kebiasaan memakai komputer bisa mendongkrak kemampuan motorik anak.
Apakah semua program komputer bisa mencerdaskan anak? "Tidak juga," kata juru bicara tim peneliti, Xiaoming Li. Tidak semua game komputer membuat otak cerdas. Ahli pediatrik dari Wayne State University, Detroit, ini menduga bahwa software pendidikanlah yang paling berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Hanya, penelitian Li dan koleganya tak mengungkap seberapa sering anak-anak itu bermain dengan setiap program komputer.
Si Langsing Panjang Umur
Jadilah langsing agar umur lebih panjang. Itulah kesimpulan sementara tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Mereka baru saja bereksperimen dengan tikus percobaan. Tikus yang menjalani diet rendah kalori, tumpukan lemaknya berkurang, umurnya pun lebih panjang.
Juru bicara tim peneliti, Prof. Leonard Guarente, menjelaskan bahwa diet rendah kalori menyebabkan aktifnya gen khusus yang disebut SIR2. Gen ini bekerja mengaktifkan gen lain yang disebut PPAR-gamma—gen pengatur deposit lemak dalam tubuh. Ketika PPAR-gamma aktif, tumpukan lemak terurai dan mengalami metabolisme dalam aliran darah. "Mekanisme ini memperlambat penuaan dan menjinakkan penyakit yang menyertainya," kata Guarente seperti dikutip majalah Nature edisi online.
Ahli lain menyambut baik temuan ini. Dr. Heidi A. Tissenbaum, ahli genetika dari University of Massachusetts Medical School, misalnya, mengatakan jika mekanisme yang dijelaskan Guarente bisa berlaku pada manusia—bukan hanya pada tikus—pembuatan "obat" alternatif diet rendah kalori bisa segera dirintis. Dengan mekanisme serupa, masalah kegemukan dan diabetes tipe 2 bisa segera teratasi. "Meski belum konklusif, temuan ini sangat sugestif," kata Tissenbaum.
Medicalnewstoday, Healthday, Reuters
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo