Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia memiliki beragam cuaca mulai dari panas, cerah, berawan, dingin, kabut, dan hujan sehingga perlu menjadi perhatian apabila ingin membangun rumah agar awet dan kokoh. Arsitek dari Atelier Riri, Riri Yakub, mengatakan membangun rumah ideal bukan hanya mendirikan bangunan saja tetapi bagaimana merancang desain yang didasari pada pemahaman mendalam terhadap lingkungan dan kehidupan sehingga akan menghasilkan rumah yang fungsional, nyaman ditinggali, dan tetap indah secara estetika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Desain rumah di daerah tropis tentu harus mempertimbangkan dua iklim, musim kemarau yang panas dengan teriknya sinar matahari serta musim hujan yang debit airnya tinggi," kata Riri, Selasa, 5 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tantangan di daerah tropis adalah bagaimana desain rumah selain harus memberikan fungsionalitas dan kenyamanan juga memberikan perlindungan dari teriknya panas matahari dan kelembaban udara tinggi. Karena itu, menurutnya penting untuk mengkonsultasikan desain rumah dengan arsitek.
Selain dapat membuat desain rumah sesuai harapan, arsitek juga dapat membantu menentukan arah dan kebutuhan ruang yang baik di dalam rumah, memantau proses pembangunan hingga selesai, dan memilih material yang tepat sesuai kebutuhan agar biaya yang dikeluarkan lebih efektif serta efisien. Selain itu, Riri juga menekankan pentingnya eksekusi konstruksi yang baik dan benar dari desain yang ada. Eksekusi konstruksi, mulai dari pemilihan bahan bangunan sampai aplikasi akan mempengaruhi ketahanan bangunan dan perawatan yang diperlukan nanti.
“Pemilihan dan aplikasi bahan bangunan yang sesuai kebutuhan dan benar akan berpengaruh untuk menjaga fungsionalitas dan estetika rumah bertahan lebih lama,” tambah Riri.
Pilih bahan bangunan yang tepat
Di samping perancangan dan eksekusi pembangunan, pemilihan bahan bangunan juga harus diperhatikan, terutama ketika menghadapi musim hujan. Pastikan menggunakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan lebih baik terhadap tekanan cuaca ekstrem, seperti hujan deras, kelembaban udara tinggi, dan sifat tanah yang cenderung basah. Selain itu, bahan bangunan juga harus bisa mencegah masalah seperti rembesan air tanah, kebocoran, dan kerusakan struktural yang dapat merugikan keamanan dan keberlangsungan bangunan.
Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Jawa Barat, TB Nasrul Ibnu HR, mengatakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan semen mengingat semen merupakan bahan konstruksi dasar dalam pembangunan rumah. Menurutnya, pemilihan semen yang tepat menjadi kunci utama untuk menjamin ketahanan bangunan terhadap berbagai tantangan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia yang seringkali mengalami curah hujan tinggi. Contohnya, sekarang ini sudah ada semen dengan teknologi tolak air yang dapat mencegah dinding menjadi lembab dan mengurangi risiko kerusakan pada struktur bangunan.
"Dengan ini, kita dapat memastikan bahwa bangunan tidak hanya kokoh dari segi struktural tetapi juga dapat menghindari masalah perawatan seperti dinding lembab sejak awal pembangunan,” ucap Nasrul.
Pilihan Editor: Tanda Anda dan Pasangan Orang yang Cinta Rumah