Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini sedang tren makan madu beku. Pengguna media sosial TikTok di Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan orang-orang mengkonsumsi madu beku dalam jumlah banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seseorang yang membikin konten ini jadi viral adalah pengguna TikTok Dave Ramirez. Dia menyatakan madu beku adalah camilannya yang enak dan menyegarkan. Tren itu menarik 900 juta penonton TikTok dan Dave menjadi Rajanya Madu Beku atau Frozen Honey King.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, sejumlah orang mengikuti tren menyantap madu beku. Mereka mengatakan tekstur madu begitu kenyal seperti permen jelly. Enak dingin dikulum sampai lumer di mulut. Dan cita rasanya juga tidak semanis permen jelly pada umumnya. Namun demikian, ada pula yang merasakan tidak nyaman setelah makan madu beku. Ada yang sakit perut bahkan sampai muntah setelah mencobanya.
Kenapa reaksi setiap orang berbeda setelah mengkonsumsi madu beku?
Ilustrasi madu. Holliejean.com
Ahli Gizi dari New York, Sarah Rueven mengatakan madu mampu meenaikturunkan kadar gula darah secara drastis. Ketika awal memakannya, maka kadar gula darah bertambah. Namun setelah itu, kadar gula darah turun. Tandanya, tubuh yang semula bersemangat tiba-tiba terasa lemas. Ada pula yang disertai sakit perut, mual, hingga diare.
Ahli Gizi lainnya, Amanda Izquierd mengatakan, makan madu beku sama dengan makan permen dalam jumlah banyak di satu waktu. "Tidak ada manfaatnya untuk kesehatan dan berpotensi mengganggu kadar gula darah dalam tubuh," katanya. "Jangan lupa, mengulum makanan manis dalam waktu lama juga berbahaya untuk gigi."
Kalau kamu ingin ikut dalam tren ini, sebaiknya jangan berlebihan mengkonsumsi madu beku. Cukup sedikit saja asalkan kamu bisa menikmati sensasi dingin, manis, dan kenyal madu di mulut.
Baca juga:
Diburu Saat Pandemi, Begini 5 Cara Mudah Mengetahui Madu Asli atau Palsu