Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Waroeng Kemarang Banyuwangi, Layak Dilirik Penggemar Kuliner

Suasana perdesaan seperti di Ubud, Bali, menjadi konsep utama yang diusung penggagas Waroeng Kemarang, ajang kuliner anyar Banyuwangi

19 Juni 2018 | 11.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana Waroeng Kemarang di Banyuwangi Jawa Timur yang mengangkat konsep rustic dan menyediakan menu-menu tradisional. Foto: Facebook Kementerian Pariwisata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Persawahan dengan teraseringnya bagai menu utama di rumah makan Waroeng Kemarang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Suasana perdesaan seperti di Ubud, Bali, menjadi konsep utama yang diusung penggagas warung sederhana itu, yakni Wowok Meirianto dan Ririt. Kuliner di Banyuwangi kian komplit dengan kehadiran warung ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keduanya adalah suami-istri asal Desa Tamansuruh, Banyuwangi, yang mendirikan Waroeng Kemarang. Baru-baru ini, warungnya dikunjungi Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sebab, kata Arief, Waroenk Kemarang telah menjadi salah satu destinasi baru di kota berjuluk Spirit of Java itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terima kasih dan selamat kepada Wowok dan Ririt yang telah mendukung pariwisata Banyuwangi dengan mendirikan Waroeng Kemarang," kata Menpar Arief dalam siaran pers Kementerian Pariwisata yang dirilis pada Senin, 17 Juni.

Warung itu menyediakan menu khas Jawa Timur. Bagi yang ingin berwisata kuliner, menyambangi warung ini rasanya komplet karena di sana tersedia beragam penganan. Mulai sego tempong, rujak soto, pelasan, uyah asem, sego janganan, pecel pitik, kopi lethek, hingga sumping dan kucur.

Selain berkembara lidah, pelancong dapat memanfaatkan dekorasi rumah makan itu untuk berfoto. Gaya bangunannya yang khas Jawa menjadi bingkai gambar yang unik. Di bagian luar ruangan, warung ini dihiasi dengan taman-taman kecil.

Warung itu terdiri atas dua ruangan. Bagian atas adalah ruangan semi-outdoor dengan bangunan menyerupai joglo. Joglo itu diklaim menjadi rumah adat Osing—suku di Banyuwangi—terbesar. 

Suasana Jawa kental terasa karena sepanjang warung buka, musik dan kesenian tradisional seperti angklung, gandrung, barong, dan gamelan akan ditampilkan langsung. Harga menu di warung itu dibanderol mulai Rp 5.000 untuk minuman dan Rp 5.000 untuk makanan.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus