Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspada Black Mold, Jamur Hitam di Dinding yang Bisa Memicu Alergi

Meski jarang terjadi penyakit serius akibat jamur ini, black mold di dinding dapat memicu alergi dan asma bagi penderita asma

8 Januari 2025 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah murid beraktifitas di ruang kelas yang rusak di SD Negeri Tanjung Ilir, Sayar, Kota Serang, Banten, Sabtu, 27 Mei 2023. Menurut Kepala Sekolah SD tersebut, pihaknya sudah sejak tahun 2016 mengajukan permohonan perbaikan kerusakan seperti dinding yang retak, jendela pecah dan pintu bolong-bolong kepada Pemda setempat namun tak kunjung diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran. ANTARA/Asep Fathulrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika muncul bintik-biintik hitam pada dinding serta atap atau sudut rumah, bisa jadi itu adalah black mold. Black mold adalah sejenis jamur yang berwarna hijau tua atau hitam. Ada banyak jenis jamur hitam, tetapi kebanyakan orang menyebutnya sebagai Stachybotrys chartarum (S. chartarum). Jamur ini tumbuh dan menyebar pada bahan-bahan yang mengandung banyak selulosa, termasuk produk kertas, produk kayu, dan dinding.

Black mold tumbuh pada suhu hangat dan lembap. Jamur ini biasanya muncul di area rumah yang lembap atau rusak karena air, seperti ruang bawah tanah, kamar mandi, dan jendela. Dikutip dari My.clevelandclinic.org, black mold bisa menjadi pemicu alergi dan penyakit saluran napas jika mulai menginfeksi tubuh. 

Apakah Black Mold Berbahaya?

Dikutip dari Healthline, alergi dapat menjadi masalah kesehatan yang dapat dipicu oleh black mold. Berada di sekitar jamur memungkinkan terkena efek minor seperti hidung gatal atau batuk. Hal ini dapat menimbulkan reaksi lebih kuat pada penderita asma, alergi jamur, atau orang dengan sistem imun yang lemah.

Gejala Sakit Akibat Black Mold

Jamur dapat mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda, bahkan sering terjadi tanpa gejala sama sekali. Anda mungkin mengalami gejala-gejala umum berikut jika Anda sensitif terhadap jamur. Gejala-gejala ini mungkin lebih parah jika Anda benar-benar alergi terhadap jamur:

  1. Batuk
  2. Mengi
  3. Hidung tersumbat
  4. Mata merah atau gatal
  5. Ruam kulit
  6. Sakit tenggorokan

Jamur tertentu juga dapat menyebabkan serangan asma pada penderita asma dan meningkatkan kesulitan bernapas pada mereka yang menderita penyakit pernapasan kronis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi jamur secara umum, yang dapat mencakup infeksi paru-paru akibat jamur.

Paparan jamur juga dapat memengaruhi anak-anak. Sebuah studi pada 2016 pada anak-anak usia sekolah menemukan bahwa tingkat jamur yang tinggi di rumah dan kasur dikaitkan dengan asma. Studi tersebut menunjukkan bahwa jamur dapat menjadi faktor risiko asma pada anak-anak.

Sementara itu, dikutip dari Webmd, jamur hitam tampaknya sangat jarang menyebabkan penyakit parah atau berakibat fatal. Namun, jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit paru-paru, berada di sekitar jamur dapat menyebabkan infeksi paru-paru serius yang disebut mikosis. Tandanya bisa meliputi; batuk, demam, merasa lelah bahkan setelah beristirahat, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, keringat malam. Jika mengalami salah satu gejala tersebut, segera temui dokter. Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda telah terpapar jamur.

Pilihan Editor: Waspada Risiko Infeksi Jamur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus