Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Meninggalnya tiga anak di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta akibat hepatitis cukup menggemparkan. Hal itu dikarenakan mereka diduga tertular hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Sebelum kasus tersebut, pada tanggal 15 April, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan status kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasannya yaitu di berbagai negara telah tersebar hepatitis secara cepat dan tidak diketahui sebab-musababnya. Kementerian Kesehatan RI pun merespons kejadian ini dengan mengeluarkan surat edaran pada tanggal 27 April lalu.
Ketahui Lebih Dekat Hepatitis
Dikutip dari laman resmi WHO, hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus yang menular.
Hepatitis sendiri bermacam-macam tergantung pada virus penyebabnya. Terdapat 5 jenis hepatitis, yaitu tipe A, B, C, D dan E. Gejala tertular hepatitis ditandai dengan demam, nyeri sendi, mual dan muntah-muntah, diare dan penyakit kuning.
Secara spesifik, artikel ini akan membahas tentang ciri dan bahaya dari hepatitis B. Adapun penyebab hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV). Mengutip Healthline, jenis ini merupakan penyakit akut dan bahkan dapat menjadi kronis. Hepatitis B yang ditularkan kepada bayi kemungkinan besar akan berkembang menjadi penyakit kronis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkembangan hepatitis B cenderung lambat atau perlahan-lahan. Gejala mungkin tidak terlihat selama beberapa bulan kecuali terjadi komplikasi. Kendati demikian, berikut ini gejala yang umum ditemui pada hepatitis B sebagaimana dikutip dari Healthline:
- kelelahan
- urin gelap
- nyeri sendi dan otot
- kehilangan selera makan
- demam
- ketidaknyamanan perut
- kelemahan
- menguningnya bagian putih mata (sklera) dan kulit (jaundice)
Bagi lansia di atas 60 tahun, gejala yang dialami akan lebih parah.
Adapun perlindungan utama dari segala jenis hepatitis adalah vaksin hepatitis. Dilansir dari Mayoclinic, di bawah ini adalah upaya pencegahan dari hepatitis B:
- berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi hepatitis B
- mengonsumsi obat-obatan terlarang
- tatto atau tindik yang tidak higenis, termasuk alat-alat yang digunakan dalam prosesnya
- bayi baru lahir yang orang tuanya terinfeksi HBV
VIOLA NADA HAFILDA
Baca juga: DPRD DKI Minta Pemprov Serius Antisipasi Beredarnya Hepatitis Akut Misterius