Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia, dengan posisinya yang terletak di kawasan tropis, mengalami dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau, biasanya dimulai April-Mei tiap tahun merupakan periode yang panjang, ketika curah hujan sangat minim dan suhu udara cenderung meningkat.
Dalam musim ini juga banyak penyakit yang muncul disebabkan kurangnya air bersih. Berikut beberapa penyakit yang perlu diwaspadai ketika masuk musim kemarau, dikutip dari laman kemenkes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diare
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Mayo Clinic, diare adalah buang air besar yang encer dan lebih sering. Diare dapat muncul sendiri atau ditambah dengan gejala lain, seperti mual, muntah, sakit perut, atau penurunan berat badan.
Biasanya, diare berlangsung tidak lebih dari beberapa hari. Namun, ketika diare berlangsung lebih dari beberapa hari hingga berminggu-minggu, biasanya mengindikasikan adanya masalah lain seperti sindrom iritasi usus besar atau gangguan yang lebih serius.
Influenza
Flu atau influenza adalah infeksi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang merupakan bagian dari sistem pernapasan. Influenza umumnya disebut flu, tetapi tidak sama dengan virus "flu" yang menyebabkan diare dan muntah. Virus influenza menyebar melalui udara dalam bentuk droplet ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan
dari yang dikonsumsi, dan tubuh tidak memiliki cukup air untuk menjalankan fungsi normalnya. Jika tidak mengganti cairan yang hilang tubuh akan mengalami dehidrasi.
Siapa pun dapat mengalami dehidrasi, tetapi kondisi ini sangat berbahaya bagi anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua. Beberapa gejala yang harus diperhatikan dari dehidrasi seperti mulut dan lidah kering, mata dan pipi cekung, lesu dan cepat marah.
Mata kering
Penyakit mata kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika air mata tidak
tidak mampu memberikan pelumasan yang memadai untuk mata. Air mata dapat tidak stabil, sering terjadi saat musim kemarau, karena berbagai alasan. Sebagai contoh, mata kering dapat terjadi jika tubuh tidak menghasilkan cukup air mata. Ketidakstabilan air mata ini menyebabkan peradangan dan kerusakan permukaan mata.
Pilihan editor : Jakarta Masuk Musim Kemarau, BPBD DKI Imbau Masyarakat Hemat Air dan Pakai-Tabir Surya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.