Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Waspadai Kekurangan Hormon Pertumbuhan Anak, Lakukan Deteksi Dini

Orang tua perlu melakukan upaya deteksi dini untuk mengantisipasi kekurangan hormon pertumbuhan anak. Salah satu caranya dengan deteksi dini.

2 Agustus 2018 | 12.25 WIB

Ilustrasi anak tengah. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi anak tengah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli endokrinologi anak, Aman Bhakti Pulungan, menuturkan perlu dilakukan upaya deteksi dini untuk mengantisipasi growth hormone deficiency (GHD) atau kekurangan hormon pertumbuhan, salah satu penyebab gangguan tumbuh kembang anak. "Deteksi dini pada waktu kehamilan menjadi sangat perlu dilakukan oleh para orang tua terhadap anak mereka masing-masing, yakni dengan diterapi. Ini merupakan implementasi dari 1.000 hari pertama kehidupan (HPK),” katanya dalam media briefing Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Jakarta baru-baru ini.

Baca: Kahiyang Ayu Melahirkan, Ini Pesan untuk Anaknya Saat Dikandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia mengatakan, dengan perkembangan sains dan teknologi dalam sektor kesehatan, kekurangan hormon pertumbuhan sudah dapat diterapi dengan recombinant human growth hormone (rhGH) yang identik dengan somatotropin yang diproduksi di kelenjar pituitari. Berbeda dengan masalah gizi, anak GHD memiliki masa pengobatan atau terapi yang signifikan, yaitu dari usia 3 tahun sampai pubertas. “Jika terlambat dilakukan penanganan, anak dengan GHD tersebut akan mengalami kesulitan mengejar ketertinggalan tinggi tubuh yang ideal sesuai dengan usianya,” ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak dengan GHD yang beranjak dewasa akan mengalami perubahan fungsional yang tidak spesifik, semisal perubahan kesehatan fisik dan mental, fungsi jantung, dan parameter metabolik. Dalam kesempatan yang sama, Medical Director PT Merck Tbk Risa Anwar menuturkan GHD tidak hanya menyebabkan fisik yang pendek, tapi banyak dampak, yakni kepada kesehatan, psikologi, bahkan sosial. “Gangguan ini sering kali tidak disadari oleh orang tua, jadi anak tidak mendapatkan hak antisipasi mengenai hal itu,” tuturnya.

Baca: Pentingnya Anak Tidur Nyenyak 8 Jam Sehari

Karena itu, diperlukan adanya edukasi yang berkelanjutan sehingga publik bisa memahami dan mendeteksi gejala GHD sedini mungkin dan dapat menentukan pengobatan ataupun terapi yang sesuai.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus