Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Yang Harus Dilakukan bila Tak Bisa Berpikir Jernih

Bingung dan sulit berpikir jernih, sebagian orang menganggap kondisi itu sebagai kabut otak. Berikut mengenai kondisi ini yang perlu dipahami.

9 Oktober 2023 | 14.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika mengalami jet lag, orang kadang seperti linglung dan sulit berpikir jernih. Begitu juga yang terjadi saat terserang flu dan sebagian pasti mengalaminya ketika terinfeksi Covid-19, terutama long Covid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian orang menganggap kondisi itu sebagai kabut otak. Berikut mengenai kondisi ini yang perlu dipahami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu kabut otak? "Menurut saya kabut otak itu semacam gejala, bukan penyakit. Ketika orang membicarakan kabut otak, mereka biasanya menggambarkan rasa melayang di kepala, sulit berpikir, dan letih," ujar Dr. Daniel Torres, spesialis saraf di RS Lennox Hill, Amerika Serikat, kepada USA Today.

Pada dasarnya, kabut otak dirasakan orang di kepala. Namun ada kesalahpahaman ini adalah gejala penyakit otak, padahal bukan.

"Jika mengalami demam dan merasa susah berpikir dan merasa lamban karena flu, itulah yang bisa dikategorikan kabut otak," kata Torres.

Dalam konteks masalah medis, orang menggambarkan fenomena ini sebagai kabut otak. "Ketika orang bicara kabut otak, kami biasanya menyebutnya Ensevalomielitis mialgia/sindrom kelelahan kronis (ME/CFS),” lanjutnya.

Bagaimana mengatasinya?
Jika merasa kepala melayang, Anda tentu ingin fungsi otak kembali normal, sebut Torres. Coba lakukan hal ini.

-Olahraga. Cobalah bersepeda santai, berenang, dan olahraga ringan lainnya.

-Tidur. "Tidur sangat penting. Ketika tidur, banyak racun yang diproduksi di otak saat beraktivitas normal dibersihkan," kata Torres.

-Hindari stres. Stres dan bagaimana kita mengelolanya mempengaruhi fungsi otak. 

-Hindari alkohol dan obat-obatan. Menghindari minuman beralkohol, obat-obatan, juga makanan olahan dan manis, bisa memperkuat otak. Fokus pada pola makan sehat, apa yang masuk ke tubuh itu sangat penting.

-Konsultasi ke dokter. Jika kondisi ini berlangsung lama, konsultasikan ke dokter.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus