Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

10 Aturan Tak Tertulis Penting untuk Liburan di Thailand

Membawa uang cash hingga membalas wai merupakan sejumlah aturan tak tertulis di Thailand yang wajib diketahui wisatawan asing.

11 April 2025 | 19.44 WIB

Koh Lipe, Thailand. Unsplash.com/Maksim Shutov
Perbesar
Koh Lipe, Thailand. Unsplash.com/Maksim Shutov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand salah satu destinasi wisata populer di dunia. Mulai dari panorama alam, kuliner, budaya dan festival yang meriah, banyak hal yang bisa dijelajahi wisatawan. Namun tahukah ada beberapa aturan tak tertulis yang harus diketahui saat liburan ke Thailand?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bepergian membuat Anda menemukan lingkungan yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dengan berpergian juga memperluas pengetahuan dan mempelajari budaya baru. Namun jangan lupa, saat bepergian tetap berkomitmen untuk menghormati tradisi dan budaya warga setempat. Pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku selama berlibur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir Condé Nast Traveler, berikut ini sejumlah aturan tak tertulis di Thailand, mulai dari berbicara lembut hingga selalu menyediakan uang cash, yang wajib diketahui sebelum mulai merencanakan liburan ke Negeri Seribu Pagoda tersebut.

Berbagai Aturan Tak Tertulis di Thailand

1. Membalas Wai

Aturan tak tertulis di Thailand pertama yang wajib diketahui, dan praktikkan setelah berada di sana, adalah membalas wai. Apa itu? Wai merupakan salam khas Thailand berupa gestur layaknya orang berdoa—kedua telapak tangan disatukan—yang diberi dengan sedikit menundukkan kepala.

Ini perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai kebiasaan warga setempat. Bahkan, apabila yang memberi wai adalah biksu atau orang yang lebih tua, maka wajib membalasnya untuk menunjukkan rasa hormat.

2. Berpakaian Sopan

Layaknya kebanyakan negara Asia yang menjunjung kesopanan, pastikan mengenakan pakaian sopan, terlebih ketika memasuki kompleks kuil atau tempat ibadah lainnya. Pakaian yang dikenakan wajib menutupi bahu dan lutut. Wisatawan wanita dapat mengenakan selendang sebagai penutup tambahan.

3. Melepaskan Alas Kaki

Beberapa tempat di Thailand, khususnya rumah-rumah, panti pijat, kuil, dan bahkan beberapa kafe dan toko, mengharuskan para pengunjung untuk menanggalkan alas kaki mereka. Untuk mengetahui apakah sebuah tempat memiliki aturan melepaskan sepatu atau alas kaki lainnya, perhatikan saja apakah ada jejeran alas kaki di dekat pintu masuk.

4. Sediakan Uang Tunai

Adanya kartu kredit ataupun metoda pembayaran modern lainnya dapat memudahkan ketika bertrasaksi. Namun, ketika berwisata ke Thailand, selalu ingat untuk membawa uang cash . Ini karena layanan transaksi, kartu kredit misalnya, umumnya hanya bisa digunakan di pertokoan atau tempat-tempat yang lebih besar.

5. Hindari Mempertontonkan Kasih Sayang di Ruang Publik

Aturan tak tertulis di Thailand selanjutnya adalah menahan diri untuk terlalu mempertontonkan afeksi ke publik. Hal ini juga berlaku untuk beberapa negara Asia lainnya. Thailand masih tergolong cukup konservatif perihal menunjukkan afeksi di ruang umum.

Ingat saja aturannya, tidak boleh lebih dari berpegangan tangan! Bagaimana kalau berpelukan? Tetap tidak boleh, apalagi jika Anda dan pasangan sedang berada di kompleks perkuilan.

6. Menjaga Perilaku yang Tenang dan Sopan

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, karena berada di negeri lain, cobalah untuk senantiasa berkomitmen pada aturan setempat dan jagalah perilaku yang sopan. Pasalnya, orang Thailand umumnya senantiasa berbicara lembut dan jarang menunjukkan kekesalan di depan orang lain.

Selain itu, dengan menjadi pelancong yang bersikap sopan, juga dapat menjaga citra negara asal dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya larangan berkunjung untuk wisatawan dari negara tertentu, di masa yang akan datang.

7. Pelajari Ungkapan Sehari-hari dalam Bahasa Thailand

Melancong ke negara lain berarti kesempatan untuk mempelajari dan mengingat sejumlah kosakata ataupun ungkapan sederhana dari negara tujuan. Ketika berjalan-jalan di Thailand, bisa mengucapkan “sawasdee ka”, apabila Anda perempuan, atau “sawasdee krap”, apabila Anda laki-laki, untuk mengatakan “Halo”. Ucapkan "khob khun” setiap kali ingin mengatakan “Terima kasih”.

8. Perhatikan Kaki

Bagi masyarakat Thailand, tidak sopan apabila menaruh kaki di meja atau kursi karena kaki merupakan anggota tubuh paling bawah. Dalam hal ini, penting untuk tidak sembarangan mengistirahatkan kaki, apalagi menggunakannya untuk menunjuk orang atau patung. Hal yang sama juga berlaku untuk kepala, karena kepala dilihat sebagai bagian tubuh yang paling suci sehingga tidak etis jika menyentuh kepala orang lain, apalagi orang yang lebih tua.

9. Pesan selain Pad Thai!

Memesan pad thai di tempat asalnya tentu tidak bisa dihindarkan. Namun, berusahalah untuk memperluas indera perasa dan cobalah untuk menjajal kuliner khas Thailand lainnya, seperti pad see-ew ataupun pad kra-pow. Selain itu, apakah Anda tahu kalau orang lokal tidak selalu makan pad thai?

10. Open-Minded terhadap Seksualitas dan Gender

Aturan tak tertulis di Thailand yang terakhir adalah untuk selalu open minded perihal isu seksualitas dan gender. Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis, dan faktanya, orientasi seksual dan gender yang beragam telah lama terpatri dalam masyarakatnya.

Untuk itu, pastikan untuk selalu menghargai dan hindari mencerca seseorang yang mungkin secara eksplisit terlihat sebagai bagian dari LGBTQ+ selama di Thailand. Ingat, jangan paksakan norma negara asal untuk diterima di lingkungan orang lain sekalipun memercayai bahwa itu benar.

CN TRAVELER | YAHOO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus