Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

10 Fakta Kota Chongqing, Salah Satu Destinasi Wisata Populer di Cina

Kota Chongqing menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Cina.

18 November 2024 | 07.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - China memiliki begitu banyak tempat yang menawarkan pengalaman dan kesan bagi para pelancong. Salah satunya Chongqing yang telah memisahkan diri dari Provinsi Sichuan. Chongqing juga menjadi satu dari empat kota terbesar di Cina, bersama dengan Beijing, Shanghai, dan Tianjin. Hal ini menjadikannya pusat ekonomi, budaya, dan transportasi di wilayah barat daya Cina.

Chongqing merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Cina. Hal itu tak lepas dari sejumlah fakta menarik di tempat itu. Apa saja?

1. Populasi tanaman langka 

Dikutip dari Antara, 51 tanaman liar dilindungi China ditemukan di cagar alam nasional Yintiaoling di Kota Chongqing. Tanaman ini meliputi tiga jenis tanaman liar kelas satu nasional, 48 spesies tanaman yang dilindungi kelas dua nasional, serta 23 spesies tanaman yang dilindungi tingkat kota.

2. Struktur Irigasi Warisan Dunia

Bendungan Jufeng di wilayah Xiushan, Kota Chongqing ditetapkan sebagai Struktur Irigasi Warisan Dunia (World Heritage Irrigation Structures/WHIS) pada Selasa, 3 September 2024. Dibangun pada era Dinasti Qing, Bendungan Jufeng di wilayah Xiushan, Kota Chongqing, merupakan model efisien dari sistem irigasi kuno di kawasan pegunungan.

3. Bunker Menjadi Fasilitas Umum

Bunker peninggalan Perang Dunia II di Chongqing diubah menjadi pasar, restoran, dan toko buku. Bahkan, baru-baru ini sebuah bunker serangan udara serupa di dekat Stasiun Metro Hongtudi diubah menjadi "Pasar Keranjang Paket" (Pack Basket Market), sebuah pasar gratis yang mendukung para petani lokal yang tidak memiliki kios permanen.

4. 22,68 Juta Pengunjung di Hari Nasional China

Menurut Komisi Pengembangan Budaya dan Pariwisata kota tersebut, Chongqing menyambut 22,68 juta wisatawan domestik selama liburan Hari Nasional China selama tujuh hari, naik 14,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Wisatawan menghabiskan sekitar 15,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.202), naik 15,8 persen (yoy), sementara pengunjung inbound yang menginap melonjak hingga 140,4 persen.

5. Arsitektur Modern dan Tradisional

Kota ini memiliki kombinasi arsitektur modern dan tradisional. Salah satunya adalah Hongyadong, sebuah kompleks landmark yang terdiri dari rumah-rumah panggung. Hongyadong atau “Gua Hongya”, menjulang di sisi sebuah bukit yang menghadap Sungai Jialing, sebuah anak Sungai Yangtze, di tengah kota Chongqing.

6. Jiefangbei Sebagai Pusat Bisnis

Selain Hongyadong, Chongqing memiliki Jiefangbei yang menjadi pusat bisnis dan perniagaan kota. Kawasan tersebut terpusat pada Tugu Pembebasan Rakyat yang menjulang setinggi 27,5 meter. Saat ini, Jiefangbei juga menjadi area khusus pejalan kaki untuk menjelajahi ratusan pusat perbelanjaan dan restoran di sekeliling Tugu Pembebasan Rakyat.

7. Pusat Makanan Pedas

Dikutip dari Promotourasia.id, Chongqing terkenal dengan masakannya yang pedas, terutama hot pot. Hidangan ini disajikan dengan berbagai bahan, termasuk daging, sayuran, dan tofu, yang dimasak dalam kuah pedas. Restoran hot pot dapat ditemukan di setiap sudut kota, dan menjadi hidangan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Chongqing.

8. Jembatan yang Menakjubkan

Chongqing memiliki lebih dari 30 jembatan yang menghubungkan berbagai bagian kota. Salah satu jembatan yang paling terkenal adalah Jembatan Chaotianmen, yang menjadi ikon kota dan menawarkan pemandangan spektakuler saat malam hari. Jembatan ini juga memiliki area taman dan observasi yang menarik untuk dikunjungi.

9. Taman Nasional Wulong

Chongqing juga memiliki Taman Nasional Wulong yang terletak tidak jauh dari kota. Taman ini dikenal dengan formasi batuan yang menakjubkan dan jembatan gantung yang menggantung di atas jurang. Tempat ini merupakan lokasi syuting film “Transformers: Age of Extinction” dan menawarkan peluang hiking yang luar biasa.

10. Ibu Kota Nasional

Pada abad ke-13 sebelum Masehi, Chongqing menjadi ibu kota Kerajaan Ba. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota dua kerajaan yang berumur pendek, Daxia dan Daliang. Chiang Kai Shek kemudian menetapkan Chongqing sebagai ibu kota sementara Republik Tiongkok. Kota ini tetap seperti itu hingga Perang Tiongkok-Jepang Kedua berakhir pada 1945, dikutip dari thebiggestcitiesinchina.com.

KHUMAR MAHENDRA | PROMOTOURASIA.ID | THEBIGGESTCITIESINCHINA.COM | ANTARA

Pilihan Editor: Korea Selatan, Jepang, dan Cina Destinasi Favorit Wisatawan Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus