Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

10 Kuliner Ekstrem Indonesia yang Menantang Selera Petualang

Dari olahan kelelawar hingga ular, banyak daerah di Indonesia memiliki warisan kuliner yang unik dan seringkali dianggap ekstrem.

4 Februari 2024 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sate ulat sagu. Foto: Hari Suroto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Indonesia tidak hanya dikenal karena kelezatannya, tetapi juga karena keberagaman dan keunikannya yang kadang mencengangkan. Dari makanan yang diolah dari daging kelelawar hingga hidangan yang terbuat dari ulat, setiap daerah memiliki warisan kuliner yang unik dan seringkali dianggap ekstrem oleh beberapa orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut 10 makanan yang dianggap ekstrim di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Paniki

Paniki merupakan makanan yang dianggap ekstrem dari Sulawesi Utara yang diolah dari daging kelelawar pemakan buah, ukurannya besar. Proses memasak Paniki, kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulunya. Setelah bulu kelelawar dibersihkan, langsung diolah dengan bumbu dan santan.

Pedagang menjajakan daging kelelawar dan tikus di Pasar Beriman Tomohon, Manado, Sulawesi Utara, 14 Desember 2015. Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam daging ekstrim seperti Anjing, Babi, Kelelawar dan tikus terus meningkat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

2. Ulat Sagu

Ulat sagu merupakan makan yang terkenal bergizi dan menjadi makanan khas Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Ulat sagu bisa langsung dikonsumsi dan juga bisa diolah direbus dan dibakar terlebih dahulu. Makanan ekstrem ini sangat kaya akan protein, asam amino dan cocok untuk mengurangi kolesterol.

3. Sate Ulat Bulu

Makanan ekstrem satu dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Namun, hanya ulat bulu yang menghinggapi pohon turi yang bisa dikonsumsi. Biasanya makanan ekstrem asal Purworejo, Jawa Tengah, ini diolah dengan cara dibakar atau digoreng.

4. Kawok

Kawok merupakan makanan ekstrem khas Manado yang terbuat dari tikus hutan. Makanan ini diolah dengan cara daging tikus di bumbui serai, bawang merah, lemon, cabai, kunyit, kemangi, garoka atau jahe merah, dan santan kental. Konon rasanya sedap, sedikit pahit tetapi banyak disukai.

5. Sate Biawak

Sate biawak bisa dijumpai di daerah Jawa Timur. Biawak dipercaya banyak manfaatnya, seperti daging dan minyak biawak dapat dimanfaatkan sebagai obat asma dan penyakit kulit. Namun, makanan ekstrem ini tentu tidak semua orang bisa memakannya karena ada yang alergi.

6. Sate Ular Kobra

Hewan melata satu ini menjadi salah satu cara menguji adrenalin seseorang. Makanan ekstrem ini banyak ditemui di daerah Jakarta, Jogja dan Bandung. Banyak cara mengolah daging ular kobra seperti, sate kobra, tongseng kobra, burger kobra, abon dan lainnya. Bahkan tidak hanya dagingnya, bagian isi perutnya pun dapat dimakan, seperti empedu, darah dan sumsum tulang kobra yang dipercaya kaya manfaat menambah stamina.

7. Lawar Merah 

Lawar merah dapat kita jumpai di daerah Bali. Lawar merah yang terbuat dari olahan irisan daging merah dan darah babi. Biasanya dimakan dengan nasi Putih, babi guling dan nasi campur. Biasanya makanan ini dihidangkan saat upacara keagamaan, namun kini sudah banyak ditemui di restoran Bali.

8. Belalang Goreng

Makanan ekstrem ini banyak dijumpai di Gunungkidul dan Wonogiri yang masih satu jalur. Belalang goreng dengan sedikit pedas, banyak dijual di pinggir jalan di Gunungkidul dan Wonogiri. Rasanya sangat gurih dan kaya protein. Tapi hati-hati bagi yang alergi, sebaiknya jangan coba-coba mengudap masakan ini.

9. Botok Tawon

Masyarakat Jawa Timur gemar menyantap botok tawon, sebuah makanan yang terbuat dari sarang tawon beserta larvanya. Cara mengolahnya yaitu sarang tawon dipotong kecil-kecil, lalu dibumbui dengan cabai, gula merah, asam, tomat, dan bawang merah sebelum dibungkus dalam daun pisang dan dikukus. Meskipun terdengar aneh, makanan ekstrem ini diminati oleh banyak orang di wilayah tersebut

10. Rempeyek Laron

Di Yogyakarta, Wonogiri, dan sekitarnya, masyarakat membuat rempeyek laron, hidangan pendamping yang tidak lazim bagi sebagian orang. Meskipun dianggap ekstrem, rempeyek ini terjangkau dan kaya gizi, dengan kandungan protein tinggi. Bagi beberapa orang, aroma dan keberadaan laron mungkin menimbulkan rasa geli dan tantangan tersendiri.

Itulah sejumlah beberapa makanan ekstrem dari Indonesia yang bisa menantang selera petualanganmu. Bagi yang berani mencoba, pengalaman kuliner ini dapat menjadi petualangan tak terlupakan, sementara bagi yang merasa tidak nyaman, tetap ada banyak pilihan kuliner unik lain yang dapat dinikmati.

PUTRI ANI

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus