Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 Mei 1995, merupakan hari kelahiran salah satu penyanyi dan musisi muda, Ardhito Pramono. Pria yang kerap disapa Ardhito ini dikenal luas sebagai penyanyi, penulis lagu, bahkan belakangan menjadi aktor, telah mengukir namanya dalam industri musik Indonesia melalui karya-karyanya yang mengusung genre jazz dan pop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ardhito Rifqi Pramono lahir di Jakarta pada 22 Mei 1995. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap musik. Ia belajar bermain piano dan gitar secara otodidak, dan kegemarannya terhadap musik berkembang seiring waktu. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Ardhito melanjutkan studi ke jurusan Film di JMC Academy, Australia. Di sana, ia tidak hanya belajar tentang dunia perfilman, tetapi juga semakin mendalami kecintaannya terhadap musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kembalinya ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di Australia menjadi titik awal karir profesionalnya di dunia musik. Ardhito mulai dikenal melalui video-video yang diunggahnya di platform YouTube, di mana ia mengcover lagu-lagu jazz serta menampilkan karya-karya originalnya. Karakter vokalnya yang khas serta kemampuannya dalam menciptakan melodi yang menarik membuatnya dengan cepat mendapatkan tempat di hati para penikmat musik Tanah Air.
Karya dan Perjalanan Karir Ardhito Pramono
Debut resmi Ardhito di dunia musik ditandai dengan perilisan single "I Placed My Heart" pada tahun 2017. Lagu ini mendapatkan respon positif dan membuka jalan bagi Ardhito untuk merilis EP (Extended Play) pertamanya yang berjudul "Ardhito Pramono" di tahun yang sama. Dalam EP ini, ia menampilkan beberapa lagu yang menjadi hits, seperti "Fake Optics" dan "The Bitterlove".
Pada tahun 2018, Ardhito kembali merilis EP kedua bertajuk "a letter to my 17 year old", yang memuat lagu-lagu seperti "Cigarettes of Ours" dan "Superstar". Karya-karya ini tidak hanya memperkuat posisinya di industri musik, tetapi juga menunjukkan kematangannya sebagai penulis lagu dan musisi.
Ardhito terus menunjukkan produktivitasnya dengan merilis berbagai single dan album. Beberapa lagu populernya seperti "Fine Today", "Bitterlove", dan "Here We Go Again/Fanboi" berhasil menduduki tangga lagu di berbagai platform musik digital. Lagu-lagunya yang menggabungkan elemen jazz, pop, dan sentuhan musik era 70-an ini sangat disukai karena keunikan dan keotentikannya.
Tidak hanya di dunia musik, Ardhito juga mengeksplorasi bakatnya dalam dunia akting. Ia terlibat dalam beberapa proyek film dan serial web. Salah satu perannya yang cukup dikenal adalah dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020), di mana ia turut mengisi soundtrack film tersebut.
Ardhito adalah contoh nyata dari musisi muda yang mampu menyeimbangkan antara kreativitas dan produktivitas. Karyanya yang penuh dengan nuansa nostalgia dan kejujuran dalam lirik menjadikannya idola bagi banyak kaum muda. Ardhito mengaku bahwa inspirasinya datang dari berbagai musisi legendaris seperti Nat King Cole, Chet Baker, dan Frank Sinatra yang memberikan pengaruh besar pada gaya bermusiknya.
Di usianya yang masih relatif muda, Ardhito Pramono telah meraih banyak pencapaian dan terus berkontribusi pada perkembangan musik Indonesia. Hari kelahirannya, 22 Mei, menjadi momen refleksi atas perjalanan karir yang telah ia tempuh dan karya-karya indah yang telah ia ciptakan.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA I RACHEL FARAHDIBA REGAR I PUTRI SAFIRA PITALOKA