Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar seni merupakan salah satu tempat berbelanja berbagai barang seni, termasuk beragam kerajinan khas. Di Indonesia, terdapat berbagai macam pasar seni dengan keunikannya masing-masing. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah empat rekomendasi pasar seni yang sayang jika dilewatkan.
1. Pasar Seni Sukawati, Gianyar
Pasar seni ini terletak di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jaranknya sekira 30 kilometer dari Bandara Denpasar, dapat ditempuh 45 menit menggunakan mobil. Pasar Seni Sukawati menawarkan berbagai pilihan pakaian dan kerajinan seni khas Bali dengan harga yang terjangkau. Pasar ini merupakan salah satu destinasi belanja populer di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Dilansir dari ksmtour.com, keistimewaan Pasar Seni Sukawati terletak pada ragam produk yang tersedia, termasuk pakaian tradisional Bali, kamen, sandal, lukisan, guci, gantungan kunci, dan lainnya. Selain itu, pasar ini juga menyediakan berbagai pilihan pakaian, termasuk celana dan baju yang cocok untuk dipakai saat berlibur di pantai.
2. Pasar Seni Gabusan, Bantul
Pasar Seni Gabusan nerdiri pada tahun 2004. Pasar seni ini terletak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Dilansir dari Visitjawatengah, pasar ini dibangun untuk menjadi pusat perdagangan kerajinan dan karya seni, pasar ini dikenal menawarkan beragam produk warga Bantul.
Selain itu, pasar ini dirancang dengan konsep ruang pamer yang berskala internasional. Karena keunikannya, pasar ini juga berfungsi sebagai tempat rekreasi keluarga yang menawarkan alternatif wisata. Dengan luas sekitar 4,5 hektar, Pasar Seni Gabusan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 400 pengrajin yang terbagi dalam 16 los berbeda. Setiap los pasar didedikasikan untuk kelompok produk tertentu, seperti kerajinan kulit, terakota, kayu, logam, perak, bambu, dan lukisan.
3. Pasar Antik Triwindu, Surakarta
Pasar Triwindu terletak di pusat kota Solo, dekat Candi Mangkunegaran dan Ngarsopuro. Pasar ini didirikan untuk menghormati perayaan naik tahta Adipati Sri Mangkunegara VII yang ke-24, atau dikenal sebagai tiga windu (Triwindu) dalam bahasa Jawa.
Berdiri sejak tahun 1939, pasar ini menawarkan berbagai macam barang antik, termasuk guci, barang-barang antik, lampu kuno, topeng, dan mata uang kuno dari era 1800-an. Sampai hari ini, Pasar Triwindu tetap menjadi destinasi favorit bagi para kolektor barang antik di dalam dan luar negeri.
4. Pasar Seni Ubud, Gianyar
Psar Ubud berlokasi di Jalan Raya Ubud Nomor 35. Sejak banyak wisatawan berkunjung ke kawasan Ubud, pasar ini berubah menjadi pasar seni. Dilansir dari traditionalshoppingindonesia.id Awalnya, banyak seniman yang tinggal di Ubud yang membuat karya seni untuk keperluan upacara adat. Rupanya, kedatangan para wisatawan asing turut mempengaruhi karya seni pada seniman sehingga banyak seniman yang mulai memasarkan karyanya.
Seniman yang awalnya hanya membuat karya 2 dimensi kini beralih membuat karya seni 3 dimensi. Di tahun 1930-an karya seni seperti lukisan mulai dijual di Pasar Ubud dan menjadi salah produk khas yang masih dijual sampai sekarang.
Pilihan Editor: Jokowi Resmikan Pasar Seni Sukawati di Gianyar Bali Usai Dibangun Ulang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini