Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaum milenial rupanya punya ruang khusus untuk berdiskusi sesuatu. Ini terbukti saat Debat capres edisi perdana yang berlangsung tadi malam.
Baca: Selera Wisata Kaum Milenial Cenderung Aneh, Kenapa?
Bagi warga muda Jakarta, merembuk hasil debat kedua capres itu lebih menyenangkan digelar di lokasi khusus. Hal itu disampaikan Yohana Shera, 26 tahun, warga yang tinggal di Palmerah, Jakarta Selatan. Sebagai pilihan pertama, milenial ini memilih mendiskusikan debat capres di kafe sederhana.
"Enak di kafe yang banyak remaja, bukan orang dewasa," kata Shera pada Kamis, 17 Januari. Ia beralasan, bila diskusi dibuka di kafe dengan tamu mayoritas berumur, debat menjadi tak leluasa. Sebab, ia khawatir ada pihak yang bakal tersinggung dengan pernyataan mereka.
Pilihan kedua yang dipilih warga asal Slipi, Hazliansyah, 34 tahun, adalah halaman rumah. Menurutnya halaman rumah merupakan lokasi ideal untuk membahas debat capres. "Teman debatnya ya teman-teman," ucap Hazliansyah saat ditemui di tempat berbeda.Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com
Ia beralasan, merembuk debat capres asyik dilakukan di tempat yang nihil keramaian. Musababnya, bila dilakukan di kafe-kafe dan tempat umum, berpotensi mengganggu tamu di meja sebelah.
Ketiga Ia memberi alternatif. Selain di halaman rumah, Hazliansyah menganggap warung kopi di pinggir jalan juga menjadi tempat ideal. "Karena enggak ada yang terganggu kalau kita ngomong apa pun," ucapnya.
Pernyataan serupa turut diaminkan oleh Fatkhurohim, 41 tahun. Perantau asal Jawa Tengah yang lama tinggal di Jakarta Timur itu menyebut warung kopi sederhana adalah tempat paling cocok.
Menurut dia, suasana yang akan terbangun bakal terasa kasual dan cenderung tak kaku. Di warung kopi pula, segala diskusi ia jamin akan diramu menjadi guyon dan tak berbuntut sentimen.
Pilihan keempat dipilih milenial lain, Dodi Wiraseto, 33 tahun, warga Ampera, Jakarta Selatan. Ia menyebutkan diskusi soal debat capres asyik digelar di kedai kopi yang menyediakan roti bakar. "Warung kopi seperti kopitiam. Sembari minum roti o plus roti bakar," ucapnya. Diskusi sengit pun akan terasa manis bila ada kopi dan roti.
Baca juga: Mengintip Keindahan Wisata Indonesia di IG Prabowo dan Jokowi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini