Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

5 Lokasi Seram di Cirebon, Seseram Lokasi Syuting Ratu Ilmu Hitam

Film horor Ratu Ilmu Hitam dibuat di rumah tua Belanda berhantu di hutan Cirebon. Nah, ternyata Cirebon memiliki koleksi lokasi wisata horor.

8 November 2019 | 19.02 WIB

Poster film Ratu llmu Hitam 2019. Instagram
Perbesar
Poster film Ratu llmu Hitam 2019. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Film Ratu Ilmu Hitam tengah jadi perbincangan. Film produksi ulang dari judul yang sama, yang ngetop pada 1981 itu, dulunya diperankan oleh Suzanna. Kini film itu dibintangi Hannah Al Rashid, dengan skenario ditulis sineas Joko Anwar dan disutradarai Kimo Stamboel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Film itu, mengambil lokasi syuting di sebuah rumah tua di tengah hutan kawasan Cirebon, “Lokasi syutingnya di sebuah rumah dan tempatnya lumayan angker. Pastinya ada impresi sendiri terhadap kesan horor. Itu justru sangat membantu menciptakan situasi sesuai jalan cerita film ini,” tutur Hannah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hannah, rumah tersebut dulunya merupakan rumah keluarga Belanda. “Lokasinya sangat seram. Keluarga Belanda yang menempatinya juga dikubur di kompleks pemakaman keluarga yang ada di dekat rumah itu,” ujar Hannah.

Sejatinya, Cirebon memiliki urban legend yang tak kalah seramnya dengan lokasi syuting Ratu Ilmu Hitam itu. Dinukil dari bacaterus.com berikut lokasi wisata horor di Cirebon.

Hotel Cirebon sempat berjaya, kalah daam persaingan bisnis membuat hotel ini terbengkalai. Foto: kabar-cirebon.com

Pohon Beringin Jalan Pagongan

Di pusat kota Cirebon, tepatnya di Jalan Pagongan terdapat pohon beringin besar yang tumbuh di sisi jalan. Pohon ini hanya beberapa meter dari pertigaan Jalan Sukalila. Lokasinya berdekatan dengan makam milik Kyai Darus, Kyai Talka, dan Mbah Trikmanik.

Menurut masyarakat setempat, pohon beringin ini sangat angker karena menjadi tempat persinggahan berbagai makhluk astral. Suasana pohon itu tampak menyeramkan, besar dan rimbun. Kabarnya, warga pernah mendengar suara tertawa dan bayi menangis di pohon itu. Namun tak pernah terlihat wujudnya.

Stasiun Kaliwedi

Stasiun kecil Kaliwedi, sudah berpuluh tahun tak difungsikan. Itu membuatnya berantakan dan dipenuhi kisah mistik. Meskipun lokasinya jauh dari permukiman warga, membuat konsidinya kian suram. Saat masih difungsikan, stasiun ini tak memiliki pintu perlintasan kereta. Akibatnya, banyak warga yang jadi korban.

Pada tahun 2007, Stasiun Kaliwedi sudah berhenti beroperasi. Namun rel kereta api di depan stasiun ini masih berfungsi. Jadi, jika Anda berpergian dengan kereta api dengan tujuan yang melewati Cirebon, mungkin Anda akan melihat stasiun kumuh yang sudah tidak terawat ini. Cerita-cerita soal hantu, menjadi bumbu stasiun yang tampak seperti rumah tua di pinggir rel kereta api.

Stasiun Kaiwedi mulai dikosongkan sekitar 1994, lokasinya jauh dari perumahan penduduk, membuatnya kian suram. Foto: @cirebonshare

Hotel Beringin 

Hotel Beringin memang bukan Hotel Transylvania yang dihuni vampir. Tapi soal keseraman, hotel ini benar-benar memiliki tampang yang mencekam. Lokasinya berada di dekat lampu merah Gunungsari, Jalan Tuparev. Dari lampu merah itu bakal terlihat rumah tua megah namun tak terurus. Itulah Hotel Beringin.  Anda akan melihat sebuah

Hotel Beringin dulunya adalah penginapan yang cukup ramai. Lokasinya yang strategis dan dekat Terminal Gunungsari membuat penginapan ini diminati oleh masyarakat dari luar maupun dalam Kota Cirebon. Namun tumbuhnya hotel-hotel baru, membuat Hotel Beringin kalah bersaing. Sang pemilik menelantarkannya bertahun-tahun, yang membuatnya tampak suram.

Taman Sari Gua Sunyaragi diduga menjadi markas utama pasukan Sunan Gunung Jati melawan penjajah. Foto: @dikyiswan •

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi masuk dalam daftar tempat angker di Cirebon karena memiliki sejarah yang cukup kelam. Gua ini pernah hancur dalam sebuah pertempuran. Lalu diperbaiki untuk keperluan tertentu pada 1852, dengan bantuan arsitek dari Cina. Namun saat renovasi dalam gua selesai, dua arsitek ini dibunuh agar tak membocorkan detail bangunan.

Kabarnya, dua arwah arsitek ini kerap menghantui pengunjung yang datang pada malam hari. Keseraman lainnya, adalah pelataran ogua ini dijadikan tempat menggelar tari topeng Cirebon yang mistik. Para penari dirasuki Nyi Mas Gandasari. Para pelintas melaporkan bila tengah malam, pelataran gua ini menampakkan wujud Nyi Mas Gandasari sedang menari.

Gedung Negara Cirebon, atau Gedung Karesidenan Cirebon, dirancang oleh Van De Berg, arsitek berkebangsaan Belanda pada tahun 1865. Foto: @jabar_news

Gedung Negara

Gedung bersejarah yang terletak di Jalan Siliwangi, Cirebon, ini masih terawat dan bersih. Namun, ia masuk dalam daftar lokasi angker di Cirebon. Nilai sejarahnya sangat tinggi. Misalnya Bung Karno dan tokoh-tokoh nasional kerap menginap di Gedung Negara. Persoalannya adalah, saat tengah malam tiba, banyak suara gaduh di gedung ini. Seperti suara anak-anak yang bermain di kolam ataupun suara orang yang mengobrol. Saat didatangi, tak satupun yang terlihat. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus