Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

5 Wisata Mudik Sepanjang Jalur Pantura, dari Demak sampai Surabaya

Jika Anda mudik melalui jalur Pantai Utara Jawa, jangan lupa kunjungi destinasi wisata sepanjang rute Pantura ini?

16 April 2023 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah sebentar lagi akan tiba. Banyak orang berbondong-bondong mengunjungi keluarganya, meskipun harus menempuh perjalanan selama belasan jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu jalur darat Pulau Jawa yang akan dilalui para pemudik merupakan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Meskipun jalur tersebut terkenal karena macetnya yang panjang, tetapi sepanjang Pantura juga memiliki tempat wisata mudik yang dapat dikunjungi. Berikut adalah wisata mudik sepanjang jalur Pantura, yaitu:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Wisata Bahari Morosari

Berdasarkan p2k.stekom.ac.id, Wisata Bahari Morosari (WBM) adalah tempat wisata yang terletak di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Salah satu wisata mudik ini letaknya berdekatan juga dengan Kota Semarang. WBM adalah sebuah tempat wisata yang menyajikan panorama pantai, olahraga air, dan kuliner melezatkan. Adapun, fasilitas yang ditawarkan tempat wisata ini, antara lain: 

  • Jetski berkapasitas 3 orang
  • Banana boat berkapasitas 5 orang
  • Dragon boat berkapasitas 20 orang
  • Speed boat berkapasitas 8 orang
  • Sepeda air 
  • Perahu kayak untuk 2 orang
  • Perahu kano untuk 1 orang 

2. Taman Sari Gua Sunyaragi

Wisata mudik ini merupakan sebuah kompleks bangunan yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Di sini, pengunjung akan melakukan wisata sejarah dengan menemukan bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi. Nama Sunyaragi berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu sunya yang berarti sepi dan ragi berarti raga.

Menurut uii.ac.id, kompleks Taman Sari Sunyaragi terbagi menjadi dua bagian, yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Sementara itu, bangunan gua berbentuk gunung dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. 

3. Guci Indah

Guci Indah merupakan objek wisata yang berada di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dengan luas 210 hektare. Tempat wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter di atas permukaan laut. 

Merujuk p2k.unkris.ac.id, cairan yang mengalir dari pancuran di Guci Indah ini diyakini mampu menyembuhkan penyakit, seperti reumatik, koreng, dan penyakit kulit lainnya. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar objek wisata ini dapat menyewa kuda dengan tarif sewa relatif murah. Guci Indah pun menjadi layak untuk masuk dalam daftar tempat yang akan dikunjungi ketika mudik karena dapat merelaksasi badan dan menjernihkan pikiran dengan pemandangan hijau di sekitarnya. 

4. Pantai Sigandu

Pantai Sigandu terletak di Desa Klidang Lor, Batang, Jawa Tengah.  Lokasinya berjarak sekitar 4 kilometer dari alun-alun kota Batang. Pantai ini tergolong pantai landai dengan ombak yang tidak terlalu besar. Pantai Sigandu menawarkan berbagai fasilitas untuk memanjakan pengunjungnya, antara lain arena taman bermain untuk anak-anak, lapangan voli, dan taman mangrove. Pantai yang biaya masuknya relatif murah, hanya sekitar Rp3.000 juga menawarkan panorama sunset (matahari terbenam) dan memungkinkan melihat sunrise (matahari terbit), seperti dilansir batangkab.go.id.

5. Monumen Kapal Selam (Monkasel) 

Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini terletak di Jalan Pemuda nomor 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya. Monkasel menjadi salah satu objek wisata sejarah sepanjang jalur Pantura. Wisata mudik ini menampilkan bentuk asli kapal KRI Pasopati 410 dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselarmatim). Monkasel juga merupakan sebuah monumen kapal selam terbesar di kawasan Asia yang diresmikan pada 27 Juni 1998 oleh Bapak Kasal Laksamana TNI Arief Kushariadi. Barulah, pada 15 Juli 1998, Monkasel dibuka untuk umum, sebagaimana dikutip tourism. surabaya.go.id.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus