Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun tak diputar luas di bioskop karena pandemi Covid-19, film Mulan diputar di Disney Plus pada 4 September 2020. Tidak seperti konten lain yang tersedia di Disney Plus, untuk menyaksikan film ini, pelanggan harus membayar lagi 29,99 dolar Amerika atau senilai Rp435.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk wilayah yang Disney Plus tidak tersedia, Mulan akan tetap ditayangkan di bioskop. Yang menarik, meskipun merupakan salah satu legenda Cina, tak semua syuting Mulan dilakukan di negeri itu. Dinukil dari Conde Nest Traveler, production designer Grant Major mengatakan, proses syuting Mulan dilakukan secara road movie atau film yang mengambil setting di jalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mulanya, semua aktivitas syuting Mulan hanya dilaksanakan di Cina. Namun, akhirnya Selandia Baru juga dipilih. Pasalnya, negeri itu menawarkan banyak lokasi yang sesuai dengan latar skenario. Berikut beberapa kota atau wilayah yang menjadi latar film Mulan.
Kota Xi’ian di Provinsi Shaanxi
Kota Xi'an memiliki sejarah lebih dari 3.100 tahun dan dikenal sebagai Chang'an sebelum era Dinasti Ming. Menurut situs China Highlights, Xi'an sering disebut sebagai tempat kelahiran peradaban Tiongkok. Kota itu merupakan ibu kota Provinsi Shaanxi dan ujung timur Jalur Sutra.
Xi'an adalah ibu kota dari 13 dinasti kekaisaran, paling banyak untuk kota mana pun, dan banyak bangunan kuno yang dilestarikan. Bangunan-bangunan itu menawarkan latar yang lengkap bagi film Mulan.
Mausoleum Qin Shi Huang dengan ribuan prajurit terakota, ditemukan tak sengaja oleh para penggali sumur pada 1974. Foto: Digital Vision/Thinkstock
Dari Xi'an, "Kaisar Pertama" menyatukan Cina dan warisannya bisa dilihat hingga kini. Xi'an adalah tujuan wisata populer dengan orang asing dan penduduk lokal. Sebagai salah satu kota tertua di Tiongkok, Xi'an adalah salah satu dari empat Ibu kota Kuno Tiongkok. Kota ini menjadi pusat pemerintahan banyak dinasti, termasuk Zhou, Qin, Han, Sui, dan Tang. Di kota itu terdapat situs bersejarah Prajurit Terakota dari masa Dinasti Qin.
Sejak tahun 1990-an, sebagai bagian dari tonggak kebangkitan ekonomi pedalaman Tiongkok terutama untuk wilayah tengah dan barat laut, kota Xi'an telah bertumbuh sebagai pusat budaya, industri dan pendidikan yang penting, dengan berbagai fasilitas pengembangan dan penelitian untuk ilmu pengetahuan, militer dan program antariksa Tiongkok.
Zhangye National Geopark
Zhangye National Geopark memiliki pemandangan ikonik berupa perbukitan batu berwarna warni seperti pelangi. Fenomena unik ini, dapat ditemukan di sepanjang jalur Jalur Sutra di Provinsi Gansu, Cina Barat Laut.
Warna merah cerah, oranye, dan kuning bergaris di sepanjang pegunungan dalam harmoni teknis dengan bebatuan yang diduga berbentuk seperti binatang dan makhluk mitos. Taman geologi ini juga menawarkan beberapa area hiking dan pemandangan indah untuk menikmati warna sepenuhnya.
Zhangye National Geopark memiliki pemandangan ikonik berupa perbukitan batu berwarna warni seperti pelangi. Foto: Eric Pheterson/Flickr
Bebatuan berwarna-warni itu berasal dari batuan pasir dari jutaan tahun yang lalu. Melalui proses erosi, angin, dan cuaca, sehingga lapisan warna-warni terbentuk.
Tulou di Fujian
Di kota Fujian terdapat rumah tradisional yang disebut tulou. Menurut situs UNESCO, terdapat 46 bangunan tulou, yang dibangun antara abad ke-15 dan ke-20 sepanjang 120 km di barat daya provinsi Fujian, pedalaman Selat Taiwan.
Tulou menjadi rumah Mulan. Pada bentuk aslinya, tulou biasanya berlokasi di antara sawah, kebun teh dan tembakau. Dinding tulou dibuat dari tanah liat. Dibangun bertingkat membentuk lingkaran atau persegi, yang dapat menampung hingga 800 orang.
Tulou dibangun untuk tujuan pertahanan, dengan hanya satu pintu masuk besar pada lantai pertama. Tulou menampung seluruh klan, rumah-rumah tersebut berfungsi sebagai unit desa dan dikenal sebagai "kerajaan kecil untuk keluarga" atau "kota kecil yang ramai".
Kontras dengan eksterior fasad yang polos, bagian lingkaran dalam tulou dibangun untuk kenyamanan dan seringkali didekorasi dengan sangat baik. Fasad bagian dalam diukir dengan luar biasa dari tradisi dan fungsi bangunan untuk hidup komunal dan pertahanan.
Tulou di pedesaan Fujian. Foto: @thisisangelisa
Lembah Ahuriri, Selandia Baru
Lembah Ahuriri adalah padang rumput berbatu yang luas. Dengan latar pegunungan berpuncak salju, tentu menjadi latar film yang enak dipandang. Di Lembah Ahuriri itulah, terjadi perang antara Mulan dengan pasukan musuh.
Jason Reed produser film Mulan mengatakan kepada Star News, pihaknya mengerahkan 900 orang dan kuda untuk adegan pertempuran epik. Menurutnya, ada beberapa elemen yang menjadikan Selandia Baru sebagai tujuan syuting yang ideal.
“Yang pertama adalah pemandangan yang dramatis, dan yang kedua adalah infrastruktur yang sangat ramah dalam pembuatan film, memiliki kru yang tahu cara mengerjakan film besar, yang tahu cara menangani logistik dalam jumlah besar yang juga didorong secara artistik,” kata Reed.
Lembah Ahuriri di pedalaman Selandia Baru. Foto: @jon.mazz
White Island di lepas pantai Bay of Plenty, Selandia Baru
Pulau Putih atau Whakaari merupakan stratovolcano andesit aktif yang terletak 48 km dari pantai timur Pulau Utara Selandia Baru, di Bay of Plenty. Pulau ini meliputi area seluas sekitar 325 ha, yang hanya merupakan puncak dari gunung berapi bawah laut yang jauh lebih besar.
Pulau ini adalah gunung berapi kerucut paling aktif di Selandia Baru, dan telah dibangun oleh aktivitas vulkanik yang terus menerus selama 150.000 tahun terakhir. Kota-kota daratan terdekat adalah Whakatane dan Tauranga. Pulau ini telah berada dalam tahap pelepasan gas vulkanik yang hampir terus menerus setidaknya sejak terlihat oleh James Cook pada tahun 1769.
Whakaari meletus terus menerus dari Desember 1975 hingga September 2000, menandai episode letusan bersejarah terpanjang di dunia, menurut GeoNet, dan juga di 2012, 2016, dan 2019.
Goblin Forest di Taranaki
Jika Anda menelusuri Pembroke Road dari kota Taranaki Stratford, Anda akan tiba di area Mount Taranaki yang dikenal sebagai East Egmont. Banyak jalur hiking di Taranaki, tetapi banyak pengunjung datang secara khusus untuk menikmati berjalan melintasi Goblin Forest, atau dikenal sebagai Kamahi Walk.
Goblin Forest salah satu latar dalam film Mulan di Selandia Baru. Foto: @a_nairda
Menurut situs New Zealand, hutan ini tampak seperti dalam film fantasi. Anda akan banyak menjumpai pohon Kamahi yang memulai hidup dengan bertengger di batang-batang pohon lainnya. Batang dan cabang tumbuh di sekitar pohon-pohon yang sudah ada, menciptakan guratan khusus, dan hutan yang semakin lebat. Lumut yang menggantung, lumut hati, dan pakis semakin menambahkan efek aneh.
Tempat wisata lain yang populer di daerah ini adalah jalur pejalan kaki ke Wilkies Pool, serangkaian kolam alami yang terbentuk oleh aktivitas gerusan pasir dan kerikil yang terbawa air. Pada musim panas, Anda pasti tergoda untuk berenang di tempat ini: dingin, tapi sangat menyegarkan.
Omarama Clay Cliffs
Formasi batuan alam ini hanya berjarak 10 km di sebelah barat Omarama. Clay Cliffs adalah pemandangan yang menakjubkan, berupa puncak-puncak tinggi yang dipisahkan oleh jurang-jurang sempit.
Sperti berada di planet lain, wisatawan bisa menjumpai lapisan kerikil dan lumpur, yang dibentuk oleh aliran gletser kuno lebih dari satu juta tahun yang lalu. Tebing tersebut berada di lahan pribadi. Ada kotak sumbangan di pintu gerbang tempat Anda dapat membayar biaya masuk kendaraan $ 5.