Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

8 Alasan Pengajuan Visa Schengen untuk ke Eropa Ditolak

Visa Schengen memungkinkan seseorang untuk bepergian ke 27 negara di dalam zona Schengen untuk masa tinggal hingga 90 hari.

17 Oktober 2023 | 10.00 WIB

Ilustrasi visa (Pixabay)
Perbesar
Ilustrasi visa (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Berencana mengajukan visa Schengen untuk liburan ke Eropa? Setiap tahun 27 negara di kawasan Schengen menerima jutaan pengajuan dan tidak semuanya dikabulkan. Prancis, Estonia, dan Malta termasuk di antara negara-negara Schengen yang menolak sebagian besar permohonan visa tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari schengenvisum.info, visa Schengen adalah visa yang memungkinkan seseorang untuk bepergian secara legal ke dan di dalam zona Schengen untuk masa tinggal hingga 90 hari. Negara yang termasuk zona Schengen antara lain Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman, Prancis, Spanyol, Portugal, Italia, Austria, Yunani, Denmark, Swedia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Hongaria, Malta, Islandia, Norwegia, Swiss, Liechtenstein, dan Kroasia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ada banyak faktor yang berperan penting dalam mendapatkan visa Schengen. VFS Global, perusahaan yang banyak bekerja sama dengan kedutaan besar, mengatakan proses tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. “Sangat penting untuk membawa semua dokumentasi yang diperlukan, termasuk cetakan daftar periksa, untuk diserahkan bersama dengan formulir aplikasi yang diisi dengan benar. Orang yang mengajukan juga harus memeriksa keabsahan paspor mereka," kata mereka, seperti dilansir Travel + Leisure Asia. 

Berikut kesalahan yang membuat pengajuan visa Schengen ditolak. 

1. Menyerahkan paspor tanpa memeriksa keabsahannya

Banyak orang yang lupa memeriksa keabsahan paspornya sebelum mengajukan permohonan visa Schengen. Paspor harus diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir dan memiliki masa berlaku minimal tiga bulan setelah tanggal ingin meninggalkan wilayah Schengen.

Selain itu, menurut situs VFS Global, dalam situasi darurat tertentu, konsulat mungkin dapat menyimpang dari aturan ini.

2. Asuransi perjalanan tidak sesuai

Bepergian ke Eropa memerlukan asuransi perjalanan yang memiliki cakupan minimum EUR 30.000 (sekitar Rp496.935.888). Memesan paket yang cakupannya lebih kecil atau memilih polis yang tidak mencakup seluruh wilayah Schengen selama masa tinggal dapat menjadi alasan penolakan permohonan visa ini. Asuransi perjalanan juga harus menanggung perawatan kesehatan darurat lainnya, serta biaya yang mungkin timbul selama repatriasi.

3. Rincian pekerjaan yang tidak lengkap

Pastikan melampirkan surat kerja pada permohonan visa Schengen yang telah diterbitkan dalam waktu tiga bulan sejak tanggal pengajuan. Surat kerja harus dicetak pada kop surat perusahaan dan harus mencantumkan alamat lengkap dan rincian kontak dengan jelas. Selanjutnya, surat tersebut harus dicap dan ditandatangani oleh pemberi kerja.

4. Detail perjalanan tidak lengkap

Negara tempat menghabiskan jumlah hari maksimum atau negara yang jadi pintu masuk harus menjadi tempat mengajukan permohonan visa Schengen. Bagikan detail tentang rencana perjalanan ke negara atau kota tempat akan menghabiskan sebagian besar hari dan aktivitas yang akan dilakukan setiap hari, mulai dari perjalanan di destinasi hingga akomodasi. Sebutkan juga detail seperti persewaan mobil atau perjalanan melalui penerbangan atau kereta api.

5. Tidak memiliki dana cukup untuk biaya hidup selama di sana

Di setiap negara, terdapat persyaratan minimum dana yang harus dimiliki wisatawan di rekening bank mereka. Jumlah ini berfungsi sebagai bukti kemampuan finansial atau penghidupan. Misalnya, untuk mengunjungi Austria, wisatawan memerlukan minimal EUR 100 per hari (sekitar Rp1,6 juta), Jerman memerlukan EUR 45 (kira-kira Rp756 ribu) per hari dan Prancis meminta untuk mempertahankan EUR 65 (Rp745 ribu). 

Cari tahu persyaratan negara tempat mengajukan permohonan dengan hati-hati dan kirimkan laporan bank berstempel (jangan kirimkan laporan bank online), laporan kartu kredit, dan slip gaji untuk mendukung permohonan Anda.

Kemungkinan alasan lain mengapa visa ditolak adalah jika  tidak menjaga saldo bank Anda. Setelah menghitung jumlah uang yang dibutuhkan di bank, pastikan Anda menyimpan jumlah uang yang cukup selama enam bulan dan menghindari transfer pihak ketiga segera sebelum mengajukan permohonan.

6. Reservasi penerbangan dan akomodasi tidak sesuai

Kedutaan memerlukan tiket penerbangan yang sudah dikonfirmasi beserta bukti akomodasi. Petugas yang memverifikasi dokumen melakukan pemeriksaan menyeluruh. Jika pemesanan tidak dikonfirmasi, ada kemungkinan permohonan visa Schengen ditolak. Jadi, saat melakukan pemesanan di situs web pihak ketiga, pastikan pemesanan tersebut sudah dikonfirmasi.

7. Tidak memesan tiket penerbangan pulang pergi

Melampirkan tiket penerbangan pulang pergi adalah suatu keharusan. Dengan tiket pulang yang sudah dikonfirmasi, berarti wisatawan tidak akan memperpanjang kunjungan.

8. Membagikan detail sponsor yang tidak lengkap

Rincian lengkap sponsor dalam formulir permohonan visa Schengen juga harus jelas, jika memang ada. Jika keluarga atau perusahaan mensponsori masa tinggal, wisatawan perlu memberikan surat sponsor bersama dengan laporan keuangan mereka. Selain itu, dokumen pendukung seperti surat undangan dan bukti akomodasi diperlukan jika sponsor tinggal di Eropa.

TRAVEL + LEISURE ASIA | SCEHNGENVISUM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus