Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke Prancis tidak selalu harus mengunjungi Paris atau Cannes. Pedesaan di Prancis memiliki pesona khusus yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari Provence hingga Burgundy, bisa jadi pilihan untuk destinasi liburan di Prancis berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedesaan di Prancis memiliki lanskap perbukitan dengan rumah-rumah batu yang dihiasi daun jendela warna-warni dan kotak bunga. Jalanan berkelok-kelok mengarah ke alun-alun menarik tempat penduduk setempat berkumpul di kafe. Ditambah kebun anggur, ladang bunga matahari menawarkan pemandangan pedesaan yang luas. Berikut ini desa-desa dengan pemandangan terbaik di Prancis, seperti dikutip dari laman Travel and Leisure.
1. Roussillon
Roussillon salah satu desa terindah di wilayah Provence. Bepergian ke Roussillon seperti masuk ke dalam kanvas minyak yang dicat merah, oranye, merah jambu dan kuning. Telusuri jalanan yang ramai dengan rumah-rumah cantik, galeri seni, dan kafe-kafe yang ramah. Selami sejarah Romawi dan saksikan cara hidup tradisional Provençal. Wisatawan juga bisa mengunjungi Castrum di puncak untuk melihat panorama melintasi lembah hingga Grand Luberon, lereng Mont Ventoux, dan dataran tinggi Vaucluse. Sedangkan untuk pecinta alam dapat mendaki di Taman Alam Regional Luberon di dekatnya.
2. Monpazier
Monpazier merupakan kota berbenteng didirikan pada tahun 1284 oleh Edward I dari Inggris. Kota yang berjarak 160 kilometer atau sekitar 2 jam berkendara dari Bordeaux ini memiliki arsitektur yang terpelihara dengan baik dengan ciri-ciri asli abad ke-13. Titik fokus dari tata letaknya yang seperti kisi-kisi adalah alun-alun pusat, Place des Cornières, dengan 23 rumah melengkung asli dan aula pasar lengkap dengan peralatan penimbangan dan pengukuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalau menyusuri jalan-jalan kecilnya bisa menemukan tiga jenis arsitektur yang berbeda. Rumah abad pertengahan, rumah bergaya klasik dan rumah borjuis. Tapi kalau berjalan ke tepi luar benteng, akan disuguhi pemandangan hutan dan lembah dari sudut lebar.
3. Arlempdes
Desa abad pertengahan Arlempdes terletak di puncak gunung berapi yang menghadap ke Sungai Loire, hutan lebat, dan pedesaan yang berbukit-bukit. Arsitektur abad pertengahannya yang terpelihara dengan baik mencakup reruntuhan Château d’Arlempdes abad ke-13 dan Gereja Saint-Pierre abad ke-12.
Jalan-jalan kuno yang dipenuhi bangunan-bangunan bersejarah merupakan kesenangan bagi para pengembara. Bagi pecinta seni pertunjukan dapat mengikuti Festival de théâtre d'Arlempdes selama musim panas. Desa ini salah satu desa Prancis yang paling jarang dikunjungi. Ada beberapa penginapan di sinni dan tempat makan menarik. Wisatawan memutuhkan waktu sekitat 2 jam berkendara dari Clermont-Ferrand.
4. Ménerbes
Desa Ménerbes di puncak bukit, di wilayah Luberon di Provence, diberkati dengan pemandangan kebun anggur, kebun zaitun, dan Mont Ventoux yang menakjubkan di kejauhan. Tak heran jika beberapa seniman dan penulis terkenal, termasuk Picasso, tinggal dan bekerja di sini.
Wisatawan akan jtuh cinta dengan jalanan berbatu berkelok-kelok yang dipenuhi bangunan batu kuno, galeri seni, dan butik. Di bagian atas, wisatawan akan menemukan Citadelle kecil abad ke-16 dan Chateau du Castellet, tempat tinggal pelukis ekspresionis Nicolas de Stael. Nantikan pemandangan gunung Luberon, Monts de Vaucluse, dan Mont Ventoux yang berujung putih.
5. Eguisheim
Desa Eguisheim menjadi inspirasi adegan dalam cerita Disney, Beauty and the Beast. Desa ini memiliki jalanan berbatu, rumah setengah kayu, dan kotak bunga. Selain pemandangan yang ekssotis, Eguisheim, yang terletak di dua jalan konsentris di sekitar alun-alun, memiliki sejarah lebih dari seribu tahun.
Kalau ke Eguisheim, carilah air mancur Saint-Leon bergaya Renaisans di alun-alun desa utama dan berhentilah untuk mengagumi Chapelle Saint-Leon Ix. Bangsa Romawi membangun benteng pertama di sini dan memulai budidaya anggur, menabur benih anggur putih Alsatian yang lezat seperti anggur putih, Riesling, Gewürztraminer, dan Pinot Gris. Cicipi minuman vintage lokal di berbagai kilang anggur dan ruang mencicipi.
6. Noyers
Noyers Abad Pertengahan adalah lambang keindahan pedesaan Prancis, dengan rumah-rumah setengah kayu, ukiran batu, dan benteng kuno di sepanjang aliran Sungai Serein. Di antara beberapa bangunan bersejarah yang menghiasi desa abad pertengahan abad ke-15 adalah Gereja Saint-Symphorien abad ke-12 dan situs kastil tua, yang memiliki ruang senjata dan koleksi baju besi.
Selain itu, ada banyak pintu masuk ruang cicip anggur yang menghadap ke jalan, seperti di banyak desa Prancis lainnya, yang merupakan bukti berkembangnya budaya pembuatan anggur di daerah tersebut. Kunjungi pasar truffle Burgundy di musim gugur yang diadakan di arcade dan beli produk artisanal yang lezat.
7. Flavigny-sur-Ozerain
Desa Flavigny-sur-Ozerain di Côte-d'Or di puncak bukit memiliki sejarah sejak tahun 52 SM ketika Julius Caesar menjadikannya markas besarnya sebelum mengepung Alesia. Kalau ke sini, cicipi Anis de Flavigny, manisan terkenal yang dibuat di biara tua mengikuti resep yang sama sejak abad ke-16. Setelah itu telusurilabirin jalanan berbatu untuk menemukan Biara Benediktin St. Peter, didirikan pada abad ke-8, dan ruang bawah tanah Carolingiannya. Kemudian, perjalanan waktu ke abad pertengahan melalui gerbang benteng yang dibentengi, tempat asal mula Sungai Seine.
8. Rochefort-en-Terre
Desa Rochefort-en-Terre terletak di antara Teluk Morbihan dan Hutan Brocéliande. Sejak abad ke-11 desa ini sebagai salah satu wilayah kekuasaan tertua di Brittany. Dari benteng yang mengesankan dan kastil yang megah hingga tempat tinggal yang dikelilingi pagar dan papan tanda toko yang bergaya. Jelajahi aula pasar berbentuk tapal kuda dan berjalan-jalan di sekitar tepi Danau Moulin Neuf untuk mendapat inspirasi seniman di awal abad ke-20.