Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Gede Pangrango akan ditutup untuk kegiatan pendakian mulai 27 Oktober hingga 29 Oktober 2023. Penutupan ini dilakukan karena pelaksanaan Kejuaraan Nasional Lari Trail Indonesia 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut diumumkan Balai Besar TNGGP dalam unggahan di Instagram pada Rabu, 18 Oktober 2023. Unggahan tersebut juga menyertakan surat edaran yang ditujukan kepada calon pendaki dan wisatawan yang ingin ke sana saat acata trail run.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sorry yaa... Mimin kasih berita penutupan sementara kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Mulai tanggal 27 s.d. 29 Oktober 2023," demikian keterangan unggahan tersebut.
Sejarah Gunung Gede Pangrango
Secara administratif, TNGGP masuk ke dalam wilayah tiga kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur, dengan total luasan 24.270,80 Ha. Taman nasional ini dikenal dengan sejarah konservasi dan penelitian botani karena wilayah ini merupakan kawasan konservasi pertama di Indonesia, yang saat itu sebagai Cagar Alam Cibodas pada 1889.
Pada 1889, areal hutan antara Kebun Raya Cibodas dan Air Panas ditetapkan sebagai Cagar Alam. Setelah 1919, suatu kawasan cagar alam ditetapkan. Komitmen utama dimulai 1978, ketika kawasan seluas 14.000 hektare, yang terdiri dari dua puncak utama dan lerengnya yang luas, ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Gunung Gede Pangrango. Akhirnya, pada 1980, seluruh kawasan terpisah-pisah ini digabung menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Gunung Pangrango merupakan gunung berapi yang tingginya mencapai 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl). Karena lokasinya tidak jauh dari Jakarta, banyak warga ibu kota mendaki Gunung Pangrango saat akhir pekan untuk menikmati keindahannya.
Keistimewaan Gunung Pangrango
Daya tarik utama para pendaki yakni keindahan alam yang masih terjaga Gunung Pangrango. Sepanjang jalur pendakian menuju puncaknya, terdapat objek wisata menarik seperti Telaga Biru yang cantik, air terjun dan sumber air panas, alun-alun Surya Kencana dengan hamparan edelweiss, dan lembah Mandalawangi
Akses menuju Gunung Pangrango
Akses yang dapat dilalui untuk sampai Gunung Pangrango dengan jalur yang paling ramai adalah jalur Gunung Putri, Cibodas, dan sedangkan Selabintana jarang dilalui.
Base camp Gunung Putri dan Cibodas, biasanya hanya untuk mengurus SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan konservasi) sebelum melakukan trekking. Pada jalur ini belum tersedia fasilitas pengunjung untuk para pendaki. Namun jalur ini sudah banyak dilalui pendaki karena lebih banyak petunjuk arah yang memudahkan para pendaki untuk sampai di sejumlah titik jalur pendakian.
Harga tiket masuk dan jam operasional
Setiap pengunjung yang ingin melakukan pendakian diwajibkan untuk mendaftar online terlebih dahulu. Adapun kuota setiap pendaki per harinya yaitu 600 orang, dengan perkiraan 300 orang dari pintu masuk Cibodas, 200 orang melalui Gunung Putri, dan 100 orang masuk dari pintu Selabintana. Antisipasi ini dilakukan guna mencegah kerusakan area taman nasional dan mewaspadai akan terjadinya kecelakaan saat dalam melakukan aktivitas mendaki.
Harga tiket masuknya untuk hari biasa sebesar Rp 27.500/orang, dan Rp32.500 per orang untuk akhir pekan. Harga tersebut sudah termasuk biaya asuransi, retribusi pendakian, dan tiket masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
LAYYIN AQILA | GEDEPANGRANGO.ORG | KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Pilihan Editor: Ada Wisata Air, Gunung hingga Pantai, Ini Daftar Lengkap Wisata di Sukabumi yang Sayang untuk Dilewatkan